Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesakkan pemulangan massal pengungsi Suriah karena muncul keresahan di dalam negeri dan perekonomi yang lesu. Tetapi Erdogan sedang berjuang mendapat dukungan keuangan untuk mewujudkan tujuannya.
Operasi militer Turki melawan milisi Suriah Kurdi YPG bulan ini adalah sebuah operasi untuk mengamankan perbatasan Turki dari apa yang oleh Ankara disebut ancaman teroris. Tetapi para pengamat menilai pemulangan para pengungsi adalah tujuan utama.
"Risiko politik (operasi militer Suriah) diambil oleh Presiden Turki, Erdogan. Keputusan itu sebagian besar untuk keperluan dalam negeri," kata profesor hubungan internasional, Huseyin Bagci dari Middle East Technical University Ankara.
"Mengapa? Karena pemilihan lokal di Turki baru-baru ini menunjukkan, pengungsi Suriah menjadi masalah sosial, psikologis, politik, dan ekonomi bagi Turki," tambahnya.
Partai Keadilan dan Pembangunan Erdogan pada bulan Maret, kehilangan kendali atas banyak kota terbesar di Turki. Kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya, secara luas diduga akbat meningkatnya ketidakpuasan atas datangnya lebih dari 3,5 juta pengungsi Suriah ke negara itu, ditambah dengan ekonomi yang lesu.
Turki bertujuan mengatasi kedua tantangan itu dengan mengembalikan lebih dari satu juta pengungsi dan menampung mereka di kota-kota dan desa-desa baru. (ps/jm)
