Para pejabat Eropa sekarang mencurigai bahwa wabah maut E.Coli yang telah menewaskan paling sedikit 49 orang kemungkinan terkait dengan bibit fenugreek Mesir yang tercemar.
Pihak berwenang keamanan pangan Eropa dan Pusat Pencegahan dan Pengawasan Penyakit mengatakan hari Kamis bahwa bibit tersebut, yang di-impor dalam dua tahun terakhir, lalu ditanam di pertanian-pertanian Eropa, kemungkinan sumber bakteri yang telah mengakibatkan lebih dari 4 ribu orang sakit dalam 16 negara. Wabah itu tadinya dicurigai bersumber dari tauge yang tercemar di pertanian organik Jerman utara.
Pihak berwenang mengatakan masih banyak ketidak pastian mengenai apakah bibit itu sumber dari tauge yang tercemar yang dimakan orang. Sebagian besar orang yang sakit oleh wabah E. Coli tinggal di Jerman atau telah pergi ke sana baru-baru ini.
Tetapi, wabah serupa yang jauh lebih kecil di Perancis pertengahan Juni menunjukkan bahwa jenis E. Coli di sana mempinyai sifat-sifat khas yang sama, seperti kekebalan terhadap anti-biotika, dan bahwa sebagian besar pasien telah memakan tauge dari pertanian setempat.
Daun fenugreek biasa digunakan sebagai obat, dan bibitnya sering digunakan dalam saus kari dan campuran penyedap makanan.
Pihak berwenang mengatakan bibit yang di-impor dari Mesir tahun 2009 mungkin bertanggung jawab atas wabah E.Coli Perancis, sedangkan bibit yang diimpor tahun 2010 mungkin terkait dengan jumlah penderita yang lebih besar di Jerman.