Amerika Serikat mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad memimpin negaranya melalui jalan yang berbahaya.
Gedung Putih dengan kuat mengutuk penindakan demonstran anti-pemerintah yang menewaskan 28 orang hari Jumat. Para saksi dan aktivis mengatakan paling sedikit 10 orang yang tewas terjadi di provinsi Idlib, Suriah barat-laut.
Militer Suriah menembaki sasaran dengan artileri di kota provinsi itu, Maaret al-Numan. Laporan media pemerintah mengatakan gerombolan bersenjata menyerang pasukan keamanan di kota itu dan membakar gedung-gedung pemerintah.
Sementara itu, Assad menghindari telepon dari Sekjen PBB Ban Ki-moon. Ban berusaha menelepon pemimpin Suriah itu beberapa kali tetapi seorang jurubicara PBB mengatakan Assad tidak mau mengangkat telepon.
Sementara itu, para saksi dan aktivis mengatakan pasukan keamanan menggunakan peluru tajam untuk membubarkan demonstran anti-pemerintah di beberapa kota lain. Mereka mengatakan dua demonstran tewas di Damaskus dan dua lainnya di daerah Daraa, Suriah selatan.
Pengepungan militer sedang dimulai di Jisr al-Shughour, sebuah kota di daerah Suriah utara dekat perbatasan Turki. Pasukan militer masuk ke kota itu setelah pemerintah mengatakan gerombolan bersenjata di daerah itu telah menewaskan 120 personil keamanan.
Penduduk kota itu telah berlarian, banyak dari mereka ke negara tetangga Turki. Berita dari Turki mengatakan hari Jumat jumlah pengungsi dari Suriah yang menyeberangi perbatasan telah membengkak hingga kira-kira 3 ribu orang.