Gedung Putih mengeluarkan usulan kebijakan imigrasi pada Kamis (25/1).
Untuk 1,8 juta imigran muda yang masuk ke AS ketika masih anak-anak atau dikenal dengan istilah “Dreamers,” akan melalui jalan panjang untuk memperoleh kewarganegaraan, dengan berbagai persyaratan.
Untuk mereka yang diperbolehkan tinggal berdasarkan program DACA, maka jalur menjadi warganegara akan memakan waktu 10 sampai 12 tahun dan memenuhi persyaratan, yaitu, memiliki pekerjaan, pendidikan, dan karakter moral yang baik.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan wartawan harus memberitahu para Dreamers, bahwa mereka tidak perlu risau.
Pemerintahan Trump tiba-tiba merilis Kerangka Reformasi Imigrasi dan Keamanan Perbatasan empat hari lebih awal dari jadwal yang direncanakan.
Unsur lain yang akan dicermati adalah janji utama kampanye Trump, dana sebesar 25 miliar dolar untuk membangun dinding di sepanjang perbatasan dengan Meksiko. Tetapi uang itu juga bisa dipakai untuk pelabuhan masuk dan keluar, serta peningkatan di sepanjang perbatasan utara dengan Kanada.
Migrasi keluarga besar, program yang membolehkan imigran mensponsori keluarganya, akan dihilangkan. Hanya istri serta anak-anak dibawah umur dari warga negara dan pemegang kartu hijau akan diperbolehkan. Pemerintahan Trump juga menyerukan penghentian sistem lotre visa untuk negara-negara tertentu.
Gedung Putih berharap Senat akan bisa melakukan pemungutan suara awal bulan depan sebelum tenggat 8 Februari, untuk anggota kongres meloloskan RUU anggaran belanja yang memungkinkan pemerintah bisa terus beroperasi.
Banyak anggota Kongres dari Partai Demokrat, dan juga beberapa anggota Partai Republik menentang pemungutan suara atas rancangan undang-undang anggaran belanja tanpa disertai kesepakatan tentang imigrasi.
Kalau tidak dihasilkan undang-undang yang mengatasi masalah imigran muda ini pada 5 Maret, pejabat pemerintah, Kamis, memperingatkan mereka akan dianggap sebagai imigran ilegal dan kalau berhubungan dengan petugas imigrasi akan langsung diproses untuk dideportasi. [ps/jm]