Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo (TEPCO) yang menjalankan pembangkit nuklir Fukushima, Jepang, mengatakan mereka akan memindahkan peralatan ke dataran yang lebih tinggi setelah rentetan gempa susulan telah menghambat usaha memperbaiki pembangkit yang lumpuh tersebut.
Sebuah getaran susulan terbaru terjadi kira-kira pukul enam pagi waktu setempat, Kamis, dengan kekuatan 6,1 pada skala Richter. Ini adalah gempa susulan yang ke-4 sejak gempa Senin dengan lebih besar dari 6 SR, dan gempa ke-14 yang berkekautan di atas 5. Ratusan gempa susulan telah menggetarkan pantai timur laut Jepang sejak gempa dahsyat 9,0 SR dan tsunami tanggal 11 Maret mematikan sistem pendingin PLTN Fukushima.
Para pejabat TEPCO mengatakan, Kamis, mereka akan memperkuat sambungan dengan sumber listrik dari luar untuk memastikan ada cukup tenaga untuk memompa air ke reaktor dan kolam pendingin PLTN. Seorang juru bicara mengatakan generator dan peralatan lain masih sedang dipindahkan ke dataran yang lebih tinggi untuk melindungi peralatan-peralatan tersebut dari kemungkinan tsunami lagi.
Para pekerja PLTN juga mencari cara untuk mengambil batangan bahan bakar nuklir dari kolam penyimpanan di reaktor Nomor 4 PLTN, di mana radiasi yang meningkat telah dideteksi dalam air. Para pejabat mengatakan, Rabu, tingkat radiasi memberi indikasi bahwa sebagian dari batangan bahan bakar nuklir tersebut telah rusak, walaupun sebagian besar kemungkinan utuh.
Pada hari Rabu, para teknisi berhasil memompa lebih dari 250 ton air yang mengandung radioaktif yang tinggi keluar dari terowongan di samping satu lagi reaktor PLTN. Ini merupakan sebuah langkah penting yang harus dicapai sebelum mereka dapat melanjutkan perbaikan sistem pendingin. Tetapi, televisi NHK Jepang mengatakan tingginya permukaan air dalam terowongan telah naik kembali Kamis pagi, yang memberi indikasi air masih bocor ke terowongan dari reaktor.
