Para pejabat Jepang mengeluarkan peringatan tsunami dan mengevakuasi petugas dari PLTN Fukushima yang bocor, setelah sebuah gempa kuat mengguncang pesisir timur laut negara ini, Senin.
Survei Geologi AS (USGS) melaporkan gempa tersebut berkekuatan 7,1 pada skala Richter, kekuatan serupa dengan gempa susulan yang melanda Jepang, Kamis pekan lalu. Stasiun televisi NHK mengatakan tsunami setinggi satu meter diprediksi akan melanda sebagian pesisir timur laut, daerah yang dihantam gempa dan tsunami pada tanggal 11 Maret.
Pejabat di PLTN Fukushima, yang telah membocorkan radiasi sejak gempa 11 Maret tersebut, mengatakan para pekerja di sana telah dievakuasi. Mereka mengatakan listrik yang mengalir dari luar PLTN ke tiga unit reaktor tergangggu dan pemompaan air pendingin ke dalam reaktor telah untuk sementara dihentikan, tapi mereka tidak menganggap situasi di PLTN ini berbahaya.
Gempa susulan Senin ini datang tepat sebulan setelah gempa berkekuatan 9,0 pada skala Richter yang menghantam Jepang pada tanggal 11 Maret. Gempa tersebut disusul dengan tsunami yang menghanyutkan kota-kota dan desa-desa di pesisir timur laut. Di seluruh Jepang, warga berhenti beraktivitas dan berdoa pada pukul 2:46 siang waktu setempat (0546 UTC).
Lebih dari 13.000 mayat ditemukan dan 14.000 warga lainnya masih belum ditemukan, kebanyakan masih terkubur reruntuhan atau hanyut ke lautan.