Ratusan orang berkumpul Minggu (22/9) untuk memperingati hilangnya satu lagi gletser Eropa.
Berpakaian serba hitam, meraka mendaki selama beberapa jam di Pegunungan Glarus di Switzerland timur untuk mencapai sisa-sisa gletser Pizol pada ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut.
Gletser itu telah kehilangan lebih dari 80% volumenya sejak 2006.
"Saya telah mendakinya berkali-kali," kata Matthias Huss, seorang glasiologis pada universitas ETH Zurich kepada para hadirin. "Ibarat kawan baik saya sekarat."
Bulan lalu, sekitar 100 orang, termasuk Perdana Menteri Islandia Katrin Jakobsdottir, mengadakan upacara serupa bagi Okjokull yang berusia 70 tahun, gletser pertama Islandia yang hilang akibat perubahan iklim.
"Kita sudah tidak bisa lagi menyelamatkan Pizol. Mari kita lakukan apa yang bisa kita lakukan, agar kita bisa menunjukkan gletser kita di Swiss kepada anak-anak dan cucu-cucu kita seratus tahun dari sekarang," kata Huss dalam acara itu.
Upacara itu diadakan oleh kelompok aktivis Asosiasi Swiss bagi Perlindungan Iklim yang telah mengumpulkan lebih dari 100 ribu tanda tangan untuk meluncurkan sebuah inisiatif menuntut negara itu mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi nol pada 2050. [vm/pp]