Helikopter MI-17 milik Penerbang TNI Angkatan Darat hilang kontak pada Jumat siang (28/6) sekitar pukul 14.00 WIT. Saat kejadian, helikopter itu sedang melaksanakan misi penerbangan dari bandara Oksibil, di kabupaten Pegunungan Bintang ke bandara Sentani, Jayapura.
Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi mengatakan pesawat itu membawa 12 orang, terdiri dari tujuh awak dan lima personil Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Menurut informasi dari Base Ops Lanud Silas Papare Sentani, Jayapura, helikopter dengan nomor registrasi HA-5138 itu sedianya melaksanakan misi pendorongan logistik ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan di distrik Okbibab, kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Sebagian pos pengamanan TNI di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini – yang dikenal sebagai pos udara – hanya dapat ditempuh dengan pesawat udara dan helikopter.
Dilaporkan bahwa selama perjalanan dan ketika mendarat di Oksibil untuk pengisan ulang bahan bakar, cuaca baik. Tetapi beberapa rute antara Oksibil dan Sentani berpotensi menghadapi cuaca ekstrem yang dapat berubah sewaktu-waktu
Helikopter itu diperkirakan mendarat di Sentani pukul 13.00 WIT, tetapi hingga satu jam kemudian tidak diketahui keberadaannya. Kontak terakhir diketahui pada pukul 11.49 WIT, atau berarti lima menit setelah lepas landas, di ketinggian 7.800 kaki.
Hingga laporan ini disampaikan belum diketahui keberadaan helikopter itu. Upaya pencarian dengan mengerahkan satuan kewilayahan sedang dilakukan, dengan koordinasi Basarnas Papua. [em]