Tautan-tautan Akses

ICC Resmi Mulai Penyelidikan Soal Kejahatan Terhadap Kemanusiaan di Venezuela


Kantor Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda, 31 Maret 2021. (REUTERS/Piroschka van de Wouw)
Kantor Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda, 31 Maret 2021. (REUTERS/Piroschka van de Wouw)

Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) memulai investigasi resmi mengenai kejahatan terhadap kemanusiaan yang dituduh dilakukan di Venezuela di bawah pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Pembukaan penyelidikan itu diumumkan oleh kepala jaksa penuntut ICC Karim Khan pada akhir kunjungan tiga hari ke Caracas, sewaktu ia dan Maduro menandatangani sebuah nota kesepahaman (MoU).

Nota itu akan memungkinkan otoritas nasional untuk mengajukan upaya akuntabilitas mereka sendiri sesuai yang diuraikan oleh perjanjian internasional untuk memajukan kasus ke mahkamah kejahatan yang disponsori PBB tersebut.

Karim Khan. (REUTERS/Luisa Gonzales)
Karim Khan. (REUTERS/Luisa Gonzales)

Khan mengatakan, “Kantor saya akan bekerja sesuai dengan statuta Roma. Saya menyadari sepenuhnya ada perbedaan pendapat di Venezuela, perpecahan geopolitik yang ada. Kami tidak berpolitik. Kami dipandu oleh prinsip-prinsip legalitas dan supremasi hukum, dan saya meminta semua orang sekarang untuk melangkah maju ke tahap baru ini untuk memberi kantor saya ruang untuk melakukan tugasnya.”

Maduro menambahkan bahwa meskipun pemerintah Venezuela tidak “sependapat” dengan keputusan itu, pemerintahnya akan mencari kebenaran dan keadilan antara negara Venezuela beserta institusi-institusinya dan ICC.

Sebelumnya pada hari itu, beberapa puluh orang Venezuela berkumpul untuk meminta Khan agar menyelidiki apa yang mereka klaim sebagai pelanggaran nyata terhadap supremasi hukum di negara mereka.

Mereka kemudian bertemu dengan kelompok yang lebih besar untuk melakukan pawai protes dan berharap dapat menarik perhatian jaksa yang sedang berkunjung itu.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas, 15 Oktober 2021.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro di Caracas, 15 Oktober 2021.

Rosa Perez, salah seorang pengunjuk rasa mengatakan, “Kami datang ke sini untuk berunjuk rasa agar Kepala Jaksa Penuntut ICC, Karim AA Khan, mendengarkan kami, karena kami adalah bagian dari banyak ibu yang anak-anaknya diambil dari kami.”

Pendahulu Khan di ICC menyimpulkan dalam sebuah dokumen yang dideklasifikasi pada 10 Agustus lalu bahwa ada “landasan masuk akal” untuk memulai penyelidikan mengenai tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Venezuela.

ICC, atas desakan beberapa negara Amerika Selatan yang menentang Maduro, memulai investigasi pendahuluan terhadap pelanggaran pada tahun 2018.

Dengan dimulainya penyelidikan resmi, Venezuela bergabung bersama sejumlah kecil, kebanyakan negara Afrika, di mana kejahatan di sana sedang diselidiki oleh ICC. [uh/ab]

XS
SM
MD
LG