Pertumbuhan ekonomi global kemungkinan akan lebih lemah daripada yang diperkirakan sebelumnya dan akan tetap ada pada tingkat moderat, menurut kepala Dana Moneter Internasional (IMF), Selasa (1/9).
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan, Asia diperkirakan masih memimpin pertumbuhan global, namun ritmenya melambat dan dapat menurun lebih jauh karena ketidakstabilan pasar keuangan baru-baru ini.
Berbicara dalam kuliah di Universitas Indonesia, Lagarde mengatakan situasi ekonomi global akan berimbas secara signifikan terhadap negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Secara keseluruhan, kami memperkirakan pertumbuhan global akan tetap moderat dan kemungkinan lebih lemah daripada yang kami antisipasi bulan Juli," ujar Lagarde.
"Hal ini mencerminkan.. pemulihan yang lebih lemah daripada yang diperkirakan di negara-negara maju dan perlambatan lebih jauh di negara-negara pasar baru, terutama Amerika Latin."
Ia mengatakan bahwa Indonesia, seperti banyak pasar-pasar baru lainnya, kembali didera gejolak finansial global. Namun, tambahnya, Indonesia memiliki banyak pengalaman dalam menanggulangi gejolak semacam itu.
Rupiah telah jatuh ke nilai lebih dari 14.000 per dolar AS untuk pertama kalinya sejak Juli 1998, ketika Indonesia masih didera dampak krisis moneter Asia.
Rupiah telah melemah terhadap dolar sejak 2013, dengan tekanan tambahan dari devaluasi yuan China baru-baru ini.
Lagarde mengatakan negara-negara berkembang termasuk Indonesia harus waspada dalam mengatasi dampak potensial dari perlambatan di China dan pengetatan kondisi-kondisi finansial global.
"Indonesia, sebagai salah satu mitra utama China, harus bersiap menghadapi tantangan-tantangan yang muncul dalam proses transisi ini," ujarnya.
Pertumbuhan Indonesia telah melambat dalam empat tahun terakhir, dan baru-baru ini jatuh di bawah lima persen untuk pertama kalinya sejak krisis finansial global.
Lagarde, yang sedang dalam kunjungan dua hari ke Indonesia, bertemu dengan Presiden Joko Widodo Selasa dan membahas situasi ekonomi global. Ia juga berbicara dengan para pejabat ekonomi senior, termasuk gubernur Bank Indonesia.
Spekulasi bahwa Indonesia sedang mencari pinjaman dari IMF telah disangkal kedua belah pihak.
"Kami tidak akan meminta uang," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin.
Ben Bingham, perwakilan senior IMF untuk Indonesia, mengatakan bahwa spekulasi itu tidak berdasar.