Indonesia, yang pernah menjadi presiden International Council of Women (ICW), tahun ini ditunjuk menjadi tuan rumah Sidang Umum ke-35 ICW.
Ketua penyelenggara sidang Gatot Subagyo mengatakan sidang umum ke-35 ICW akan dilanjutkan dengan Temu Nasional Seribu Organisasi Perempuan se-Indonesia. Presiden Joko Widodo dijadwalkan membuka sidang umum ICW dan Temu Nasional pada Jumat (14/9).
Kata Gatot, ada dua agenda utama, yaitu general assembly (sidang umum) ke-35 dari ICW, dan pertemuan nasional seribu organisasi perempuan Indonesia, yang akan dihadiri kurang lebih 1.500 perempuan Indonesia.
“Itu merupakan inisiatif bersama antara BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan Kowani. Momen di Yogyakarta ini terutama untuk mengedepankan kemajuan-kemajuan maupun inovasi yang dilakukan para perempuan,” papar Gatot.
Indonesia pernah menduduki posisi sebagai presiden ICW periode 1994-1997, yang saat itu dijabat oleh Kuraisin Sumhadi. Meski demikian, selama 130 tahun ICW berdiri, baru kali ini untuk pertama kalinya, Indonesia menjadi tuan rumah, kata Hadriana Uli Silalahi dari Kowani.
“ICW berdiri 130 tahun yang lalu di Washington D.C., beranggotakan lebih dari 100 negara di seluruh dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB),” kata Hadriana menjelaskan.
“Sementara Kongres Wanita Indonesia (Kowani) tahun ini berusia 90 tahun. Kami sebagai federasi, mempunyai 91 organisasi perempuan seluruh Indonesia. Untuk penyelenggaraan General Assembly ini baru pertama kali bagi Indonesia, selama 130 tahun,” ujarnya.
Sidang Umum ICW ke-35 bertema “Transforming Society Through Women Empowerment” (Mentransformasi Masyarakat Melalui Pemberdayaan Perempuan) akan dibuka oleh Presiden ICW Junsook Kim dari Korea Selatan pada Kamis (13/9).
Judith Jubiliana Navarro Dipodiputro, staf khusus Menteri BUMN mengatakan, Sidang Umum ICW akan dihadiri sejumlah pembicara tingkat dunia.
Indonesia akan diwakili oleh beberapa menteri dan tokoh perempuan, antara lain Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan sejumlah perempuan direktur BUMN termasuk, Direktur Utama PT Pertamina Persero Nicke Widyawati.
“Nanti pertemuan perempuan se-dunia ini akan dihadiri para pembicara tingkat dunia.Sebagian dari kantor PBB baik New York maupun Wina yang juga hadir, dan ada juga dari Asia,” papar Judith.
“Jadi setiap negara dalam General Assembly ini akan melaporkan bagaimana pelaksanaan komitmen tingkat pertama mereka dan didalamnya ada SDGs (Tujuan Pembangunan Sosial Tingkat Global),” katanya.
Para peserta pertemuan perempuan dunia di Yogyakarta juga akan diundang untuk mengunjungi dan menginap di 20 Balai Perekonomian Desa atau Balkondes, yang terletak di sekitar tempat wisata Candi Borobudur Magelang. Beberapa tahun terakhir ini pembangunan penginapan berbasis masyarakat tersebut digalakkan karena masih banyak warga sekitar candi yang belum mendapatkan manfaat ekonomis dari pariwisata candi.
Satu Balkondes di desa Ngargogondo, kecamatan Borobudur, yang dibangun oleh PT Pegadaian diresmikan pekan lalu.
Direktur Utama PT Pegadaian Sunarso mengatakan Balkondes Ngagogondo, yang terdiri dari 8 homestay beserta pendopo, juga akan digunakan untuk pameran UKM karya warga masyarakat.
“Dan pendopo-pendopo ini untuk pertemuan warga dan juga untuk mendisplay kegiatan maupun usaha-usaha UKM dari desa Ngargogondo nanti. Dan itu kita harapkan nanti berkesinambungan,” kata Sunarso.
Sidang Umum ICW ke-35 juga akan memilih presiden baru menggantikan Junsook Kim untuk tiga tahun kedepan. Rangkaian Sidang umum ICW didahului pertemuan tertutup dewan Direktur pada 12 dan 13 September. [ms/em]