Pemimpin Taliban-Afghanistan Hibatullah Akhundzada kembali menyampaikan seruannya hari Selasa (13/6) untuk melangsungkan pembicaraan langsung dengan Amerika guna mengakhiri perang, sehingga memunculkan harapan baru bahwa kelompok pemberontak itu mungkin sedang mempertimbangkan untuk terlibat dalam dialog damai dengan pemerintah Kabul.
Dalam “pesan khusus” menjelang Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan bagi umat Muslim, pemimpin Taliban ini kembali merestui kampanye militer kelompoknya, dan merujuk pada kehadiran “pasukan pendudukan” pimpinan Amerika di negara itu.
“Jika pejabat-pejabat Amerika benar-benar yakin dengan solusi damai bagi kemelut Afghanistan ini, maka mereka harus mengarah ke meja perundingan sehingga dampak destruktif akibat tragedi invasi yang terutama merugikan warga Amerika dan Afghanistan, dapat diselesaikan lewat perundingan,” ujar Akhundzada dalam pernyataan yang dikirim kepada wartawan menjelang perayaan Idul Fitri Jum’at ini (15/6).
Amerika telah menolak seruan Taliban untuk melakukan perundingan langsung dan telah mendesak kelompok gerilyawan ini untuk berunding dengan pemerintah Afghanistan. “Amerika siap berpartisipasi dalam diskusi itu, tetapi kami tidak dapat berfungsi sebagai pengganti pemerintah dan rakyat Afghanistan,” ujar Lisa Curtis, salah seorang penasehat utama Presiden Trump ketika berbicara di Washington DC minggu lalu. [em/jm]