Iran, Kamis (8/9), membantah laporan badan pengawas nuklir PBB yang tidak bisa memastikan bahwa program nuklirnya semata untuk tujuan damai. Teheran menyebut laporan itu tidak berdasar.
Temuan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang diungkapkan Rabu itu memperumit upaya diplomatik untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir penting yang dicapai pada 2015 antara Iran dan negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat.
Bulan lalu, semua pihak menyuarakan harapan agar kesepakatan itu dapat dicapai. Namun Iran kemudian bersikeras bahwa IAEA harus menghentikan penyelidikan atas kegiatan nuklirnya di masa lalu sebagai bagian dari kesepakatan apa pun. Kini, para diplomat mengatakan mereka tidak yakin bahwa kesepakatan baru akan tercapai.
"Laporan baru-baru ini ... adalah pengulangan dari masalah tak berdasar masa lalu yang memiliki tujuan politik," kata juru bicara Badan Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi dalam sebuah pernyataan.
"Iran akan mempresentasikan tanggapan hukumnya yang beralasan" terhadap temuan tersebut pada pertemuan dewan gubernur IAEA berikutnya di Wina dari 12 hingga 16 September, tambahnya.
Dalam laporannya, IAEA mengatakan badan itu "tidak dalam posisi untuk memberikan jaminan bahwa program nuklir Iran secara eksklusif untuk tujuan damai".
Laporan itu mengatakan, keprihatinan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi meningkat mengingat Iran tidak bersedia bekerja sama dengan badan tersebut untuk membahas masalah perlindungan selama periode pelaporan dan, oleh karena itu, tidak ada kemajuan untuk menyelesaikannya".
IAEA telah menekan Iran untuk memberi jawaban atas keberadaan bahan nuklir di tiga lokasi yang tidak diumumkan. Masalah tersebut membuahkan resolusi yang mengkritik Iran, yang disahkan pada pertemuan dewan gubernur IAEA Juni lalu.
Teheran, yang menyatakan bahwa program nuklirnya secara eksklusif untuk tujuan damai, pekan ini kembali menegaskan bahwa penyelidikan IAEA harus dihentikan untuk menghidupkan kembali kesepakatan 2015 tentang program nuklirnya dengan negara-negara besar. [ab/uh]
Forum