Militer Israel mengatakan hari Minggu telah menyerang serangkaian target milik rezim Suriah setelah tembakan dari negara itu mendarat di wilayahnya untuk hari kedua berturut-turut.
Militer "menyasar dua posisi artileri dan sebuah truk amunisi milik rezim Suriah," setelah tembakan dari Suriah menghantam Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel untuk hari kedua, katanya dalam sebuah pernyataan.
Tidak ada korban yang dilaporkan, namun militer Israel memperingatkan warga sipil agar tidak berkumpul di daerah terbuka di dekat perbatasan.
Beberapa jam sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi serangan hari Sabtu itu dalam sidang kabinetnya.
"Kami tidak akan menolerir tumpahan atau rembesan, apa pun namanya. Kami tidak menghendaki adanya tembakan mortir atau roket, dari medan manapun. Kami akan menanggapi dengan keras serangan apapun terhadap wilayah kami atau warga negara kami," katanya.
Israel belum memainkan peran aktif dalam perang di Suriah, namun pada masa lalu telah merespons ketika pertempuran tersebut meluas melintasi perbatasan Suriah.
Bulan April lalu, Israel menembak jatuh apa yang disebutnya "target" di atas Dataran Tinggi Golan.
Israel mencaplok wilayah Golan setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, namun langkah tersebut tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.[as]