Seorang perempuan usia 83 tahun dan pernah mengalami kekejaman holocaust telah memenangkan tuntutan terhadap perusahaan penerbangan Israel El Al setelah dirinya diminta pindah duduk dalam sebuah penerbangan trans-Atlantik karena seorang laki-laki ultra-Orthodox tidak bersedia duduk disebelahnya.
Sebuah peradilan Jerusalem memerintahkan El Al untuk membayar Renee Rabinowitz $ 1860 dan menetapkan El Al tidak boleh minta penumpang perempuan pindah duduk sekedar untuk mengakomodasi permintaan penumpang laki-laki.
Rabinowitz tidak bermaksud membuat sejarah dalam hukum ketika dia melakukan penerbangan dalam kelas bisnis dari Newark, New Jersey, ke Tel Aviv pada Desember 2015.
Dia memberitahu NBC News bahwa beberapa menit setelah duduk, seorang pramugara berbicara dengan laki-laki Ortodoks yang duduk disebelahnya. Tidak lama, pramugara itu kembali, kata Rabinowitz, dan minta dirinya pindah, katanya tempat duduknya lebih baik.
Rabinowitz kemudian mengkonfrontir penumpang laki-laki itu, “Saya perempuan usia 81 tahun, apa masalah Anda?” demikian pertanyaan dari Rabinowitz, yang juga seorang pengacara. Laki-laki itu menjawab bahwa hukum keagamaan mengharuskan laki-laki menghindari kontak dengan perempuan.
Rabinowitz setuju pindah, tetapi kemudian mengajukan tuntutan kepada El Al, katanya dia merasa itu merupakan penghinaan besar. Saya merasa senang bahwa El Al kini harus memberitahu penganut Ortodoks yang menuntut perempuan pindah bahwa mereka tidak bisa melakukan hal itu, kata Rabinowitz di Radio Israel.[jm]