Tautan-tautan Akses

Jatim Tambah Rumah Sakit dan Kerahkan Tim Khusus Cegah Penyebaran Corona


Polda Jawa Timur memperbantukan tim khusus untuk menangani penyebaran virus corona. (Foto: VOA/Petrus Riski)
Polda Jawa Timur memperbantukan tim khusus untuk menangani penyebaran virus corona. (Foto: VOA/Petrus Riski)

Jawa Timur meminta daerah dengan pasien positif terjangkit virus corona meningkatkan kewaspadaan dan menambah masa darurat bencana di wilayahnya. Bertambahnya pasien positif virus corona, PDP maupun ODP dinilai harus menjadi dasar kebijakan untuk mencegah penyebarluasan virus corona di masyarakat.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memaparkan sebaran pasien positif virus corona, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Jawa Timur, yang terus meningkat signifikan. Sampai hari Jumat, 20 Maret 2020, terdapat 15 pasien positif virus corona, 72 Pasien Dalam Pengawasan, dan 635 Orang Dalam Pemantauan. Surabaya, Malang, Jember dan Blitar, menjadi kawasan yang harus diwaspadai dan dilakukan langkah pencegahan dan penelusuran.

Khofifah mengatakan, daerah dengan kasus positif virus corona seperti Surabaya dan Malang masuk dalam kategori merah, dan harus memperpanjang masa darurat bencana yang sebelumnya ditetapkan hingga 29 Maret 2020.

“Kalau ada daerah, apalagi kalau Surabaya ini sudah kategori wilayah terjangkit, tidak ada masalah diperpanjang, saya rasa harus diperpanjang karena ini sudah kategori wilayah dengan covid 19 positif, sudah terbanyak untuk Jawa Timur,” ujar Khofifah.

Khofifah juga telah menetapkan penambahan rumah sakit rujukan yang dapat melayani pasien yang diduga terjangkit virus corona, serta menyediakan ruang isolasi untuk pasien yang positif virus corona.

“Setelah pertemuan dengan rumah sakit TNI, Polri, dan BUMN, maka bertambah menjadi 62 rumah sakit yang akan menyiapkan layanan lengkap dengan ruang isolasi,” tambahnya.

Dalam upaya mencegah penyebarluasan virus corona melalui pertemuan dan acara yang melibatkan banyak orang, Khofifah juga mengundang para pemuka agama serta organisasi keagamaan untuk bersama-sama mengatasi masalah ini.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan pers terkait perkembangan penanganan virus corona di Jawa Timur. (Foto: VOA/Petrus Riski)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan pers terkait perkembangan penanganan virus corona di Jawa Timur. (Foto: VOA/Petrus Riski)

Khofifah mengatakan, pelaksanaan ibadah seperti Salat Jumat maupun ibadah agama lain, diharapkan dapat dilakukan di rumah. Namun, bagi yang masih harus menjalankan ibadah di rumah ibadah, pihaknya meminta pelaksanaan ibadah memenuhi persyaratan protokol yang ditetapkan.

Khofifah juga menganjurkan, “Mengingat dinamika penyebaran covid 19, maka untuk pelaksanaan Salat Jumat minggu depan, sebaiknya diganti dengan Salat Dhuhur di kediaman masing-masing.”

Sementara itu, Polda Jawa Timur menerjunkan tim khusus beranggotakan 16 orang yang disebut KBR (Kimia, Biologi dan Radioaktif), untuk diperbantukan pada Gugus Tugas Penanggulangan Bencana Virus Corona Pemprov Jawa Timur.

Jatim Tambah Rumah Sakit dan Kerahkan Tim Khusus Cegah Penyebaran Corona
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:31 0:00

Tim ini akan diterjunkan selama dibutuhkan, untuk membantu mengantisipasi dan menangani kasus suspect atau orang yang terindikasi terjangkit virus corona. Tim ini akan menjadi bagian dari tim kuratif, disamping tim preventif dan promotif, serta tim tracking yang telah dibentuk.

“Untuk tim KBR, Kimia, Biologi, Radioaktif, ini sudah mempunyai kemampuan untuk menangani virus untuk antisipasi terhadap suspect atau mungkin apabila ditemukan orang-orang di lapangan yang mungkin terindikasi dari pada virus ini. Sehingga tim ini dengan perlengkapannya, dengan peralatannya, kita BKO-kan (bawah kendali operasi) full per hari ini,” tukas Luki. [pr/em]

Recommended

XS
SM
MD
LG