Wakil presiden Amerika Joe Biden mendesak pemimpin politik Irak yang bersaing untuk mengakhiri penundaan berbulan-bulan dalam membentuk pemerintahan baru, setelah pemilihan umum yang tidak memberikan kemenangan mutlak kepada salah satu pihak.
Pertemuan pertama diadakan dengan mantan Perdana Menteri Irak Ayad Allawi, yang menantang perdana menteri Nuri al-Maliki, sebagai orang yang berhak membentuk pemerintahan koalisi. Biden kemudian mengadakan pertemuan dengan PM Nuri al-Maliki.
Partai aliansi Iraqiya pimpinan Allawi, yang didukung oleh kelompok Sunni, mendapat 91 kursi dalam pemilihan DPR, dibanding partai State of Law pimpinan Maliki, 89 kursi. Kedua kelompok itu tidak berhasil mendapat mayoritas yang diperlukan untuk memimpin dan karenanya sedang berusaha keras untuk membentuk pemerintahan koalisi baru.
Wakil Presiden Joe Biden juga merayakan hari kemerdekaan Amerika dengan tentara Amerika di Irak. Ia menghadiri upacara naturalisasi sejumlah tentara Amerika untuk menjadi warganegara. Penduduk Amerika yang bukan warga negara bisa menjadi tentara, dan banyak dari mereka yang diberi kewarganegaraan setelah melakukan tugas-tugas militer.
