Presiden Joko Widodo membuka konferensi trilateral antara ulama Afghanistan, Indonesia dan Pakistan, yang berlangsung di Istana Bogor, Jumat (11/5).
Dalam Konferensi itu, para ulama yang hadir mewakili ketiga negaraakan membahas solusi perdamaian di Afghanistan yang masih didera konflik senjata tak berkesudahan. Situasi keamanan di negara Asia Tengah itu memburuk dengan kebangkitan milisi Taliban dan kehadiran para jihadis Daulah Islamiyah.
Presiden Jokowi dalam pidato sambutan berharap pertemuan ini dapat membarikan hasil positif bagi perdamaian di Afghanistan.
“Dengan niat yang ikhlas pertemuan trilateral para ulama, insya Allah, akan menjadi kontribusi konkret bagi perdamaian di Afghanistan.. terlebih saat kita menyongsong bulan suci, Ramadan,” kata Jokowi, yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ma’ruf Amin dan sejumlah ulama dari Pakistan dan Afghanistan.
Seperti diberitakan sebelumnya, gagasan pertemuan trilateral adalah tindak lanjut serangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla awal tahun ini dan disusul dengan pembicaraan tingkat menteri.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya pada Maret mengatakan Indonesia memang diminta khusus oleh Afghanistan untuk memainkan peran utama dalam prosesperdamaian di negara itu karena dianggap sebagai negara netral dan tidak memiliki kepentingan langsung baik.
Selain itu, kata Retno, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim paling besar dan memiliki rekam jejak yang bagus dalam diplomasi perdamaian.
Pertemuan trilateral hari ini berlangsung tertutup dan rencananya akan berlangsung hingga sore hari. [au/ft]
