Jokowi mengatakan holding BUMN industri pertahanan tersebut harus dijadikan lompatan untuk bertransformasi, membangun ekosistem industri pertahanan yang kuat dan modern, serta membentuk industri BUMN pertahanan yang kuat dan mandiri, yang mampu bersaing dan menguasai pasar di dalam negeri dan bisa diperhitungkan di pasar internasional.
“Karena itu, saya mengapreasiasi pembentukan holding BUMN industri pertahanan Defense Industry yang bernama Defend ID yang sudah lama ini saya tunggu-tunggu dan saya kejar-kejar terus agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi, ekosistemnya semakin kuat, mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan,” ungkap Jokowi.
Dengan diluncurkannya Defend ID, Jokowi berharap janji untuk membawa Defend ID menjadi top 50 perusahaan industri pertahanan terbesar di dunia dapat terwujud. Selain itu, katanya, penggunaan Tingkat Kandungan Dalam negeri (TKDN) untuk produk-produk pertahanan unggulan yang saat ini hanya berkisar 41 persen harus terus ditingkatkan sehingga bisa mencapai 100 persen.
Jokowi juga menekankan agar kehadiran Defend ID mampu menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan. “Kita harus bergerak cepat, lincah dan juga jeli melihat peluang, pro aktif menjawab peluang agar bisa menjadi bagian dari rantai pasok global, ini penting sekali dengan tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan di dalam negeri,” tuturnya.
Jokowi juga menambahkan bahwa Defend ID harus bisa menguasai teknologi dan manufaktur komponen terkini yang berbasiskan dual use technology dengan membangun kemitraan global yang seluas-luasnya.
“Dengan siapapun yang mau transfer teknologi, semuanya ajak, tapi tetap mayoritas kita agar juga pasar kita bisa lebih membesar, terus berinovasi mencari cara dan mencari terobosan baik itu terobosan di bidang SDM, bidang bahan baku, bidang produk, proses dan operasionalnya, semuanya harus excellent yang terbaik,” jelasnya.
Ambisi Defend ID Menjadi Top 50 Perusahaan Terbesar di Dunia
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan holding BUMN industri pertahanan yang bernama Defend ID terdiri dari lima perusahaan BUMN industri pertahanan, yakni PT LEN Industri sebagai induk holding, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Dahana.
Prabowo cukup yakin bahwa Defend ID akan mampu bertransformasi menjadi 50 perusahaan industri pertahanan terbaik di dunia dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun.
“Diharapkan dengan adanya holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID ini akan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri menjadi 50 persen untuk teknologi-teknologi kunci dan untuk menjadi 50 terbesar di dunia dalam bidang industri pertahanan pada tahun 2024,” ungkap Prabowo.
Selain peluncuran Defend ID, kata Prabowo, pihaknya juga melakukan penandatangan sejumlah nota kesepahaman antara Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN dalam hal dukungan BUMN industri pertahanan untuk kemandirian alat peralatan pertahanan dan keamanan.
“Dengan adanya Defend ID ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk mempercepat kemandirian industri pertahanan Indoensia dalam memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri, baik dari segi kuantitas, sumber daya manusia, maupun kualitas tekonologinya,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir, mengatakan ia mendorong agar PT LEN Industri, sebagai induk holding, mampu mengorganisir transformasi anggota holding dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik dan membangun keselarasan antar anggota holding dan dengan badan-badan lain.
"Holding industri pertahanan harus mampu memperkuat ekosistem pertahanan nasional, tak hanya dengan anggota holding, melainkan juga kerja sama dengan BUMN lain dan juga TNI," ungkap Erick dalam siaran persnya.
Selain itu, Erick juga meminta holding BUMN industri pertahanan ini mulai menyiapkan langkah strategis. Ia berharap pembentukan holding ini mampu meminimalisir terjadinya tumpang tindih fokus bisnis masing-masing anggota holding.
"Sebagai induk holding, Len memiliki peran besar dalam merealisasikan integrasi dengan tiga matra TNI, baik darat, laut, maupun udara," pungkasnya. [gi/ab]