Ratusan warga di kota pelabuhan Tianjin yang mengungsi setelah ledakan besar minggu lalu hari Senin berunjuk rasa, sementara jumlah korban tewas akibat bencana itu naik menjadi 114, termasuk 21 petugas pemadam kebakaran.
Para pengunjuk rasa berkumpul di luar hotel tempat para pejabat mengadakan konferensi pers, menuntut pemerintah memberikan kompensasi untuk rumah-rumah yang rusak parah akibat ledakan itu.
Pihak berwenang telah memerintahkan evakuasi wajib dari dekat lokasi gudang bahan berbahaya di mana ledakan itu terjadi, sementara para pekerja mulai pembersihan besar-besaran di tempat itu dan sekitarnya.
Wakil walikota Tianjin mengatakan kepada para wartawan hari Senin bahwa sekitar 700 ton bahan kimia sianida sodium beracun disimpan di dua tempat dalam lokasi ledakan. Hal itu telah memicu kekhawatiran bahwa pasokan air di kota itu telah terkontaminasi.
Kelompok aktivis lingkungan Greenpeace hari Minggu mengatakan telah menguji air di beberapa titik di sekitar lokasi ledakan itu dan tidak menemukan tingkat kontaminasi sianida yang tinggi. Tapi kelompok itu telah mengimbau pemerintah Tiongkok untuk mengadakan “survei komprehensif” terhadap bahan kimia berbahaya di udara dan dalam pasokan air, dan agar hasilnya diumumkan kepada masyarakat luas.
