Pada hari yang sama dengan pencabutan larangan atas tentara transgender oleh Departemen Pertahanan AS, sebuah lembaga riset di California mengumumkan hasil studi mereka bahwa jumlah perempuan dan laki-laki yang mengidentifikasi diri sebagai transgender telah naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir.
Jody Herman, akademisi bidang kebijakan publik di Williams Institute di University of California, Los Angeles, mengatakan kepada VOA hari Kamis (30/6) bahwa hasil temuan itu didapat dari pelaporan sendiri orang-orang pada survei-survei pemerintah AS.
Ia mengatakan meski studi tersebut tidak mempelajari faktor-faktor di balik semakin banyaknya identifikasi pribadi ini, meningkatnya penerimaan sosial atas orang-orang transgender kemungkinan mempengaruhi jumlah tersebut.
Empat peneliti Williams Institute -- Herman, Gary Gates, Andrew Flores dan Taylor Brown, semuanya ahli kebijakan publik -- mengumpulkan hasil-hasil tersebut dari survei-survei yang dilakukan Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) yang bertanya kepada responden apakah mereka mengidentifikasi diri sebagai transgender.
Sebuah studi lain sebelumnya yang mengumpulkan data 2003 dan 2007-2008 memperkirakan bahwa 0,3 persen populasi AS mengidentifikasi diri sebagai transgender.
Hasil-hasil baru tersebut, menggunakan ukuran sampel yang lebih besar, memperkirakan ada 0,6 persen transgender di seluruh AS. [hd]