Rekaman drone yang diambil pada Minggu (7 April) menunjukkan ribuan kendaraan mengantre untuk naik feri di pelabuhan Merak, sekitar 100 kilometer sebelah barat Jakarta, sementara antrean panjang kendaraan bermotor membentang jauh di luar.
Seorang penumpang kapal feri, Setyo Febrian, 28, mengatakan tahun lalu lebih mudah mendapatkan tiket karena penumpang dapat membeli tiket pada hari yang sama, langsung di tempat, dibandingkan tahun ini ketika banyak penumpang menghadapi masalah dengan sistem tiket online.
Setyo, warga Provinsi Lampung, menjelaskan, “Yang paling krusial adalah tiket, pihak pelabuhan harus memperjelas kuota tiket. Dibandingkan tahun lalu, lebih mudah membeli tiket di loket tanpa jadwal pasti karena kami selalu bisa naik kapal feri kapan saja yang kami inginkan. Tapi saya pikir mereka harus memperbaiki sistem tiket online dan mungkin perlu menambah lebih banyak kapal dan dermaga untuk mengurangi antrean.”
Aditya Nugraha adalah warga Jakarta yang sedang mudik ke Palembang, Sumatera Selatan. Perjalanan pria berusia 21 tahun ini bersama keluarganya ditempuh dengan berkendara mobil yang harus ikut antre untuk menyeberang dari Merak ke Bakauheni.
Mengenai kemacetan yang dialaminya, dia mengatakan, “Kami berangkat dari rumah tadi malam sekitar jam 9 malam. Jadi sudah 13 jam sampai sekarang, masih terhambat oleh kemacetan yang sangat lama. Tentunya semoga segera ada solusinya untuk ke depannya.”
Arus mudik di Pulau Jawa, baik dengan kendaraan bermotor maupun kereta api juga sangat padat, tetapi para pemudik tetap bersemangat.
Yayuk Kurniawati, 52, bersama keluarganya yang mudik ke Surabaya, menceritakan pengalamannya berburu tiket kereta api.
“Alhamdulillah, ini tiket jauh-jauh hari sudah pesan. Jadi tiap hari berburu tiket terus, biar dapat. Maunya kan tiap mudik, pulang kampung tiketnya malam, tapi ini dapatnya siang, tapi alhamdulillah, pokoknya bisa mudik, masih kebagian tiket.”
Ixfan Hendri Wintoko, manajer Humas dan juru bicara perusahaan perkeretaapian milik negara atau PT KAI, menjelaskan, “Animo masyarakat untuk menggunakan kereta api cukup tinggi, dan dalam hal ini pemerintah juga mengambil kebijakan ada angkutan mudik gratis, baik angkutan darat lainnya, khususnya kereta api. Kalau berbicara tentang kapasitas, tentunya kami juga kepengin setiap tahun melakukan peningkatan. Jika dibandingkan dengan tahun kemarin, kami ada peningkatan delapan persen dari total tempat duduk. Kalau tahun kemarin 917.000 (tempat duduk), hari ini – lebaran tahun ini – 957.000.”
Warga Jakarta mulai meninggalkan ibu kota sejak akhir pekan melalui berbagai moda transportasi, menurut Kementerian Perhubungan.
Sekitar 193 juta orang di seluruh negeri diperkirakan melakukan perjalanan selama liburan selama seminggu tahun ini, sekitar 56% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kata kementerian tersebut. [lt/ka]
Forum