Kamboja dan Thailand bersiap siap untuk mengadakan perundingan gencatan senjata setelah lima hari bentrok di perbatasan yang menewaskan sekurangnya 13 tentara dan memaksa puluhan ribu penduduk desa mengungsi.
Dalam pernyataan hari Selasa, Kementrian Pertahanan Kamboja mengatakan para menteri dari kedua negara akan segera mengadakan perundingan di ibukota Kamboja, Phnom Penh. Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva mengkonfirmasi bahwa para menteri pertahanan akan segera bertemu untuk membicarakan gencatan senjata.
Hari Selasa kedua angkatan darat baku tembak dekat kuil Preah Vihear yang berumur 900 tahun, yang menjadi pusat ketegangan hubungan kedua negara sejak kuil itu diberi status Warisan Budaya Dunia oleh PBB tahun 2008. Tidak ada korban yang dilaporkan dari pertempuran dekat Preah Vihear, lokasi bentrokan berdarah awal tahun ini.
Pertempuran hari Selasa terjadi di medan tempur baru dalam bentrokan yang berkecamuk sejak hari Jumat, sekitar 160 kilometer ke arah barat, dekat reruntuhan dua kuil kuno Hindu lainnya.
Masing-masing negara menyalahkan pihak lawan memulai pertempuran. Sekitar 50 ribu penduduk desa mengungsi.