Para pejabat mengatakan pasukan Thailand dan pasukan Kamboja telah menyepakati gencatan senjata. Hal ini meningkatkan harapan akan berakhirnya pertempuran yang berkecamuk selama sepekan di perbatasan yang disengketakan di dekat dua kuil Hindu kuno.
Para pejabat mengatakan kepada wartawan, gencatan senjata itu dirundingkan hari Kamis dalam pertemuan para komandan di lapangan, setelah sejumlah pertempuran paling sengit sejak bentrokan dimulai pada 22 April. Mereka mengatakan kedua pihak telah sepakat akan membuka suatu tempat di perbatasan agar penduduk desa-desa yang mengungsi dapat kembali ke rumah mereka, dan akan bertemu secara teratur untuk mencegah kesalahpahaman di masa mendatang.
Di Bangkok, seorang jurubicara militer Thailand mengatakan kepada VOA bahwa belum ada pengumuman resmi mengenai gencatan senjata, tetapi ia menyebut konferensi pers di Kamboja itu sebagai suatu isyarat baik. Para pejabat sebelumnya mengatakan, satu tentara tewas sewaktu pertempuran meningkat dan menyebar Rabu malam, membuat korban tewas dalam pertempuran tujuh hari menjadi 15 orang.
Gencatan senjata, yang membuat sengketa perbatasan itu diselesaikan oleh komisi sipil, berlangsung di tengah dimulainya kembali langkah-langkah diplomatik.
Menteri Luar Negeri Thailand Kasit Piromya, yang berada di Jakarta hari Kamis untuk mengikuti pertemuan ASEAN, diperkirakan akan membahas krisis ini bersama Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa. Natalegawa, selaku ketua ASEAN tahun ini, sedang berusaha menengahi kedua negara.