Wakil PM Spanyol Carmen Calvo mengatakan, Rabu (21/8), sebuah kapal angkatan laut negaranya akan tetap berada dekat sebuah pulau Italia untuk berjaga-jaga seandainya sekelompok migran yang baru-baru ini diturunkan di sana perlu dialihkan ke Spanyol dalam beberapa hari mendatang.
Lebih dari 80 migran akhirnya diizinkan mendarat, Selasa (20/8), di Lampedusa setelah selama 19 hari dibiarkan terlantar di kapal bantuan Open Arms, menyusul penolakan Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini yang anti-imigran. Jaksa Italia akhirnya memerintahkan pemerintah untuk mengambil-alih kapal itu dan membawanya ke pelabuhan.
Beberapa menit sebelum jaksa Italia memerintahkan penyitaan kapal itu, Spanyol mengerahkan kapal Audaz untuk mengawal Open Arms ke pelabuhan Spanyol.
Calvo mengatakan kepada radio Cadena SER, Audaz saat ini sedang melangsungkan latihan dan siap mengangkut sejumlah migran yang dijanjikan akan ditampung negara itu sebagai bagian dari kesepakatan distribusi migran dengan lima negara Eropa lainnya.
Menteri Transportasi Italia Danilo Toninelli menyambut bantuan Spanyol itu dan berharap Spanyol bisa mencegah krisis lain seperti yang dialami kapal Open Arms. Perancis, Jerman, Luksemburg, Portugal dan Rumania telah menyatakan bersedia menampung para migran dari kapal itu.
Namun sementara itu, sebuah kapal lain, milik badan amal Perancis MSF (Doctors Without Border), yang mengangkut 356 migran, kebanyakan dari Sudan, kini sedang terkatung-katung di Laut Tengah sambil mencari tempat di mana bisa mendaratkan penumpangnya. [ab/uh]