Aktivis pro-Palestina terus berusaha mengirim sebuah armada kapal ke Jalur Gaza di hari Minggu, meski tertunda akibat masalah teknis dan peringatan dari Israel.
Armada kapal yang membawa 10.000 ton bantuan kemanusiaan dan ratusan aktivis kemanusiaan meninggalkan Siprus pada hari Sabtu, dan siap berlayar menuju pelabuhan Ashdod.
Aktivis mengatakan masalah teknis telah memperlambat misi bantuan itu dan mengurangi armada dari delapan menjadi lima kapal.
Wakil Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon menegaskan kembali pada hari Sabtu, militer Israel tidak akan mengizinkan armada kapal bantuan itu mencapai wilayah Palestina. Ia menyebut misi bantuan tersebut sebagai sebuah provokasi.
Aktivis berupaya menghindari blokade terhadap Jalur Gaza itu. Mesir dan Israel melakukan blokade tahun 2007 setelah kelompok militan Hamas memerintah di wilayah tersebut.