Dewan Keamanan PBB telah menyerukan penyelidikan yang “tidak memihak” dan “transparan” mengenai serangan maut Israel terhadap iring-iringan kapal yang membawa bahan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Setelah mengadakan sidang darurat selama beberapa jam, ke-15 anggota Dewan Keamanan PBB menyepakati sebuah pernyataan Selasa pagi, yang mengutuk tindakan yang mengakibatkan tewasnya paling sedikit sembilan aktivis pro-Palestina di atas kapal Mavi Marmara.
Pernyataan itu menyerukan penyelidikan yang “memenuhi standar internasional,” tetapi tidak merinci siapa yang akan melakukan penyelidikan tersebut.
Wakil Duta Besar Amerika di PBB Alejandro Wolff mengatakan Amerika mendukung penyelidikan internal oleh Israel. Wolff mengatakan Amerika memiliki keyakinan bahwa Israel bisa melakukan penyelidikan yang “layak dipercaya,” “tidak memihak” dan “transparan.”
Tetapi Duta Besar Meksiko Claude Heller, yang memangku jabatan ketua dewan pada jam 12 malam ketika bulan berganti dari Mei ke Juni, mengatakan beberapa anggota dewan, termasuk Meksiko, mendesak agar dilakukan penyelidikan independen.
Komando Israel bentrok Senin pagi dengan para aktivis pro-Palestina di atas kapal Mavi Marmara milik Turki yang memimpin sebuah iring-iringan enam kapal dengan tujuan Jalur Gaza. Kapal-kapal itu mengangkut kira-kira 700 aktivis dan 10.000 ton bahan bantuan kemanusiaan. Israel dan Mesir telah memblokade Jalur Gaza sejak 2007.
Dewan Keamanan PBB meminta agar Israel dengan segera membebaskan keenam kapal dalam konvoi tersebut dan warga sipil yang ditahannya.