Penyitaan sebuah kapal mewah atau yacht oleh Indonesia yang dikejar sebagai bagian dari penyelidikan Amerika Serikat mengenai tuduhan penggelapan milyaran dolar dana dari perusahaan investasi negara Malaysia sedang digugat oleh pemilik kapal itu, kata polisi hari Senin (19/3).
Wakil Direktur bidang Kejahatan Ekonomi POLRI, Daniel Silitonga, mengatakan kepolisian belum menyerahkan kapal itu kepada Amerika Serikat sejak penangkapannya tanggal 28 Februari karena polisi sedang menunggu sidang pengadilan setelah pengacara pemilik kapal "Equanimity" yang terdaftar di kepulauan Cayman itu memulai tantangan atau gugatan hukum.
“Sampai sekarang kita masih menunggu panggilan untuk sidang,” kata Silitonga. “Kami sedang menghadapi beberapa masalah hukum yang harus lebih dahulu diselesaikan,” tambahnya.
Kapal Equanimity, yang bernilai $250 juta, termasuk di antara asset yang dituduh Departemen Kehakiman Amerika dibeli oleh seorang warga Malaysia, Jho Low, dengan menggunakan uang yang dicuri dari perusahaan investasi 1MBD, dana Malaysia, dan dicuci melalui Singapura, Swiss, Luxembourg dan Amerika Serikat.
Polisi Indonesia menyita kapal sepanjang 92 meter itu di lepas pantai Bali dalam operasi bersama dengan FBI.
Silitonga mengatakan ia belum tahu dasar gugatan hukum itu.
Seorang juru bicara Low mengatakan kepada media Malaysia awal Maret bahwa “dari pada memikirkan tuduhan yang bermotif politik dan sangat cacad itu, Departemen Kehakiman AS terus melakukan tindakan globalnya yang biasa – semuanya berdasarkan tuduhan kejahatan yang sama sekali tanpa bukti.
Departemen Kehakiman Amerika mengajukan tuntutan perdata bulan Juni yang berusaha memperoleh kembali asset bernilai ratusan juta dolar. Dalam keseluruhan, departemen itu mengatakan lebih dari $4,5 milyar dicuri antara tahun 2009 dan 2014 dari 1MDB, yang didirikan oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak untuk menggalakkan pembangunan ekonomi.
Low, seorang rekan Najib, tidak mempunyai peran atau jabatan resmi dalam dana itu tetapi mempunyai pengaruh yang besar terhadap perusahaan investasi itu, menurut dokumen pengadilan Amerika Serikat.
Sarana mewah yang tersedia dalam kapal Equanimity, antara lain, satu landasan pendaratan helicopter, kolam renang yang dalam, sarana olah raga dan bioskop.
Kapal mewah itu dibangun tahun 2014 oleh perusahaan yacht Belanda, Oceano, yang menerima instruksi terinci dari Low mengenai perlengkapan kapal itu, menurut dokumen tuntutan perdata itu.
Najib pernah tersangkut dalam sebuah skandal yang melibatkan sekitar $700 juta yang berada pada rekening bank pribadinya. Ia membantah melakukan kesalahan apapun dan mengatakan uang itu adalah sumbangan politik dari keluarga kerajaan Saudi, yang kemudian dikembalikannya. [gp]