Sedikitnya 40 migran dilaporkan hilang dan dikhawatirkan tenggelam, Selasa (27/8), setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik di Laut Tengah, di lepas pantai Libya.
Ayoub Gassim, juru bicara Garda Pantai Libya, mengatakan kepada Associated Press, sedikitnya lima mayat, termasuk seorang anak, ditemukan dekat kota Khoms, sekitar 120 kilometer dari timur Tripoli.
Ia mengatakan, timnya berhasil menyelamatkan sedikitnya 65 migran, umumnya dari Sudan, dan operasi pencarian saat ini masih berlangsung untuk mereka yang dilaporkan hilang.
Charlie Yaxley, juru bicara Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR), mengatakan, sedikitnya 40 orang diperkirakan tewas atau hilang.
Alarm Phone, kelompok independen penyokong orang-orang yang melintasi Laut Tengah, mengatakan, sekitar 100 migran berada di dalam kapal yang terbalik itu.
Kelompok itu mengatakan, mereka menerima panggilan dari sejumlah migran di kapal itu yang mengatakan mereka sedang ketakutan, menangis, dan menjerit. Beberapa di antara mereka bahkan mengatakan, sejumlah migran telah tewas.
Libya menjadi pusat transit utama bagi migran dan pengungsi Afrika yang ingin menjangkau Eropa setelah pergolakan politik yang menggulingkan dan menewaskan Moammar Gaddafi pada 2011. Para penyelundup dan kelompok-kelompok bersenjata telah mengeksploitasi kekacauan Libya sejak tergulingnya Gaddafi. [ab/uh]