Pemerintahan sementara Kirgistan mengumumkan negara dalam keadaan darurat setelah kekerasan etnis di selatan negara itu menewaskan setidaknya 45 orang dan melukai lebih dari 600 lainnya. Beberapa rumah dan toko di kompleks perumahan etnis Uzbek terbakar dan suara tembakan masih terdengar hari Jumat di kota Osh, setelah bentrokan antar etnis Kirgis dan Uzbek tadi malam.
Kawasan itu merupakan basis kekuatan mantan Presiden Kurmanbek Bakiyev, yang digulingkan dalam pemberontakan 7 April yang menewaskan 85 orang.
Pihak berwenang memberlakukan jam malam di kota Osh dan sekitarnya, setelah beberapa kelompok bersenjata memecahkan jendela, menjarah toko dan membakar mobil Kamis malam. Juru bicara pemerintah Kirgistan, Farid Niyazov, mengatakan pihak berwenang juga mengirim tentara dan kendaraan lapis baja ke kompleks perumahan itu. Hari Jumat, penduduk kota membuat barikade agar para pelaku huru hara tidak masuk.
Tidak jelas apa yang memulai bentrokan itu. Presiden sementara Roza Otunbayeva menyerukan agar warga kota tenang dan mengatakan konflik itu dipicu berbagai faksi dan unsur-unsur luar yang hendak membuat negara itu tidak stabil.
Otunbayeva menuduh kelompok-kelompok tertentu, yang tidak ia sebutkan, berusaha mengacaukan referendum konstitusi yang dijadwalkan akhir bulan ini untuk mengurangi kekuasaan presiden. Pemerintah Otunbayeva berjuang memegang kendali atas negara bekas republik Soviet itu karena khawatir akan terjadi perang saudara.
Presiden Rusia Dmitri Medvedev dan Presiden Tiongkok Hu Jintao yang sedang menghadiri KTT regional di Uzbekistan, menyerukan diakhirinya segera kerusuhan, yang menurut presiden sementara Kyrgyzstan Roza Otungayeva dipicu Otunbayeva menuduh kelompok-kelompok tertentu, yang tidak ia sebutkan, berusaha mengacaukan referendum konstitusi yang dijadwalkan akhir bulan ini untuk mengurangi kekuasaan presiden. Pasukan tambahan pemerintah telah dikirim ke Osh dan jam malam telah diberlakukan.
Kedutaan Amerika di Bishkek dan Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa juga telah menyerukan resolusi damai.