Di tengah berkecamuknya kekerasan antarsuku di Kirgistan, negara tetangga Uzbekistan mengatakan telah menutup perbatasannya bagi para pengungsi yang hendak melarikan diri dari Kirgistan ke Uzbekistan.
Padahal, pada waktu yang sama para pejabat Uzbekistan menyebut sekitar 100.000 warga suku Uzbek telah berkumpul di perbatasan Kirgistan dengan Uzbekistan di Kirgistan selatan.
Wakil Perdana Menteri Uzbekistan Abdullah Aripov mengatakan pemerintahnya menutup perbatasan karena tidak ada lagi tempat untuk mengakomodasi para pengungsi. Aripov mengatakan pihak berwenang Uzbekistan sampai sekarang telah mendaftar 45.000 pengungsi. Ia mengatakan perbatasan akan dibuka kembali segera setelah negara itu menerima bantuan kemanusiaan.
Badan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan pada hari Senin, pihaknya sedang bersiap-siap untuk mengirimkan tim darurat dan bantuan ke Uzbekistan untuk membantu para pengungsi dari Kirgistan.