Seorang pejabat tinggi militer Iran sedang menyebarkan teori konspirasi mengenai wabah virus corona di Republik Islam itu, yang telah menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk seorang penasihat pemimpin tertinggi Iran, dan menulari lebih dari 3.500, menurut angka resmi.
Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, Hossein Salami hari Kamis (5/3) mengatakan, virus corona mungkin menjadi senjata biologi Amerika, bertentangan dengan pendapat para ahli yang mengatakan tidak ada bukti bahwa virus itu bisa dibuat oleh manusia.
"Hari ini, negara ini (Iran) terlibat dalam pertempuran biologi," kata Salami seperti dikutip kantor berita semi-resmi ISNA.
"Kami akan menang dalam perang melawan virus ini, yang mungkin merupakan produk dari (serangan) biologi Amerika, yang pertama menyebar ke China dan kemudian ke seluruh dunia."
Dia tidak memberi bukti untuk mendukung tuduhannya yang tidak berdasar itu.
Salami juga mengatakan, Iran akan mengatasi wabah virus corona "bahkan jika itu bukan tindakan Amerika."
Bulan lalu, para pejabat AS mengatakan akun media sosial terkait Rusia membuat klaim tidak mendasar bahwa Washington berada di balik wabah itu.
Amerika adalah satu di antara lebih dari 80 negara yang terkena dampak wabah COVID-19, yang telah menjangkiti lebih dari 95.000 orang di seluruh dunia. Sejauh ini, sebelas telah meninggal di Amerika dan lebih dari 200 dinyatakan positif hingga tanggal 5 Maret. [ps/pp]