Para penyintas gempa kuat yang mengguncang barat laut Nepal pada tengah malam menggambarkan guncangan tiba-tiba yang diikuti dengan robohnya rumah-rumah dan mengubur banyak keluarga. Hingga Sabtu (4/11), korban tewas sudah mencapai 157.
Menurut laporan media setempat, kebanyakan dari korban tewas akibat tertimpa puing-puing ketika rumah mereka roboh akibat kuatnya guncangan gempa pada Jumat (3/11). Rumah-rumah warga biasanya terbuat dari batu dan kayu.
Ketika para petugas SAR bergegas untuk memberi bantuan, operasi terhambat oleh keadaan desa-desa di pegunungan yang hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki. Sejumlah tentara terlihat membersihkan jalan yang tertutup oleh tanah longsor yang dipicu oleh gempa bumi.
Wakil Perdana Menteri Nepal Narayan Kaji Shrestha mengatakan, Sabtu (4/11), bahwa pemerintah berusaha mengirim bantuan ke daerah-daerah yang terdampak. Tenda-tenda, makanan, dan obat-obatan diterbangkan ke daerah-daerah tersebut di mana para penduduknya kehilangan tempat tinggal dalam semalam.
"Saya sedang tidur nyenyak ketika tiba-tiba mulai terguncang hebat. Saya mencoba berlari, tetapi seluruh bangunan rumah roboh. Saya mencoba menyelamatkan diri, tetapi setengah badan saya terkubur puing-puing," kata Bimal Kumar Karki, salah satu dari orang-orang pertama yang dibawa ke rumah sakit wilayah.
"Saya berteriak, tetapi semua tetangga saya juga dalam situasi yang sama dan berteriak meminta pertolongan. Butuh hampir setengah jam hingga satu jam sebelum para petugas penyelamat menemukan saya," katanya.
Selain menyediakan bantuan, para petugas SAR juga fokus menemukan para penyintas.
Stasiun televisi setempat menayangkan cuplikan para tentara mengevakuasi jenazah, sementara lainnya membantu menggali dan membawa korban cedera.
Badan Survei Geologi AS (U.S. Geological Survey/USGS) mengatakan gempa itu berkekuatan awal 5,6 magnitudo dan terjadi pada kedalaman 18 kilometer. Pusat Pengawasan dan Riset Gempa Nepal mengatakan pusat gempa berada di Jajarkaot yang berjarak 400 kilometer timur laut Ibu Kota Nepal, Kathmandu.
Di distrik Jajarkot, yang didominasi wilayah pertanian, setidaknya 105 tewas, sedangkan 52 lainnya tewas di distrik Rukum, kata para pejabat. Sebanyak 184 orang terluka.
Para pejabat keamanan bersama para penduduk desa sepanjang malam mengevakuasi korban tewas dan korban cedera dari rumah-rumah yang roboh. Korban tewas diperkirakan akan meningkat karena komunikasi masih terputus di banyak tempat, kata para pejabat setempat.
Perdana Menteri Pushpa Kamal Dahal terbang dengan helikopter bersama satu tim dokter. Dahal pernah memimpin pemberontakan bersenjata komunis pada 1996 hingga 2006 yang dimulai di distrik-distrik yang diguncang gempa.
Pemerintah India menawarkan bantuan upaya penyelamatan.
Perdana Menteri India Narenda Modi melalui media sosial mengatakan dia sangat sedih atas korban jiwa dan kerusakan akibat gempa di Nepal.
"India menyatakan solidaritas dengan rakyat Nepal dan siap untuk memberikan semua bantuan yang bisa diberikan," kata Modi. [ft/ah]