Para pejabat Irak mengatakan jumlah korban tewas akibat serangan sekelompok orang bersenjata hari Minggu terhadap sebuah gereja Katolik di Baghdad meningkat menjadi 57 orang.
Afiliasi al-Qaida di Irak – Negara Islam Irak – mengaku bertanggungjawab. Paus Benediktus hari Senin mengecam serangan itu sebagai tindakan sadis, dan menyerukan kembali pentingnya usaha internasional memperantarai proses perdamaian di kawasan itu.
Pasukan keamanan Irak menyerbu gereja Our Lady of Salvation di Karada, Baghdad Minggu malam – beberapa jam setelah sejumlah militan menyerbu masuk gedung itu dan menyandera 100 orang tahanan.
Tidak jelas berapa banyak orang yang tewas akibat aksi para militan tersebut dan berapa orang tewas dalam usaha penyelamatan.
Mereka yang tewas termasuk 30 jemaat gereja dan anggota pasukan keamanan Irak. Mereka yang selamat mengatakan, para militan itu memasuki gedung dengan menembakkan senjata dan kemudian membunuh seorang pendeta dengan tembakan jarak dekat.
Polisi mengatakan, lima hingga tujuh militan tewas, sedang enam lainnya ditahan. Militer Amerika menyediakan dukungan udara untuk operasi penyelamatan.
Kelompok Negara Islam Irak menuntut pembebasan rekan-rekan militan mereka dari penjara-penjara di Irak dan Mesir.
Perdana Menteri Nouri al-Maliki dan Menteri urusan HAM Irak mengecam serangan itu dan menyebutnya sebagai serangan terhadap umat Kristen.