Para pejabat Korea Utara dan Selatan memulai kembali pembicaraan maraton mereka Minggu sore (23/8), dalam upaya mendesak untuk menghindari perang di Semenanjung Korea.
Sepuluh jam kemudian, pembicaraan awal yang dimulai hari Sabtu itu ditangguhkan pada Minggu dini hari. Para pejabat tidak mengungkapkan tentang pembicaraan itu, dan tidak ada pernyataan mengenai apakah perundingan mencapai kemajuan, atau berapa lama akan berlangsung.
Namun, sementara pembicaraan dimulai kembali hari Minggu, Korea Selatan melaporkan pergerakan tentara dan kapal selam yang tidak biasa di Korea Utara. Pyongyang telah memindahkan 70 persen kapal selamnya dari pangkalan-pangkalannya dan kapal-kapal itu kini tidak dapat dideteksi, sebut Kementerian Pertahanan Korea Selatan. Seorang jurubicara kementerian menyebut pergerakan itu tidak pernah terjadi sebelumnya.
Korea Utara juga melipatgandakan kekuatan artilerinya di garis depan di perbatasan dengan Korea Selatan, sebut Korea Selatan. “Tampaknya Korea Utara sedang mengupayakan dialog pada satu sisi dan mempersiapkan pertempuran pada sisi lain,” kata seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Pertemuan tingkat tinggi itu berlangsung di desa perbatasan Panmunjom, meskipun ada tenggat yang ditetapkan Pyongyang, yang telah mengancam akan melakukan aksi militer jika Seoul tidak mengakhiri siaran propaganda terhadap Korea Utara dan menyingkirkan pengeras-pengeras suara yang dipasang di perbatasan.
Tenggat itu berlalu tanpa insiden, dan pengeras suara tidak disingkirkan. Pembicaraan dimulai 90 menit setelah tenggat, pada pukul 6 sore.
Di Washington, para pejabat Gedung Putih menyatakan Presiden Barack Obama terus mendapat informasi perkembangan terbaru mengenai situasi di Semenanjung Korea. Seorang jurubicara mengatakan, “Sebagaimana disampaikan Departemen Luar Negeri, kami tetap teguh pada komitmen terhadap aliansi kami dengan Korea Selatan. Kami akan terus berkoordinasi erat dengan Korea Selatan.”
Meskipun tanpa hasil konkret, para analis menyatakan pembicaraan maraton itu telah menunda aktivitas militer lebih jauh dan memberi waktu tambahan bagi kedua Korea untuk mencari cara damai guna mengakhiri krisis sekarang ini.