Korea Utara telah menghabiskan hingga $100 juta untuk melakukan lebih dari 30 percobaan misil sejak Kim Jong-un menjadi pemimpin negara itu tahun 2011, hampir dua kali lipat dari jumlah misil yang diluncurkan dalam 18 tahun sebelumnya ketika ayahnya Kim Jong-il memerintah negara tersebut.
Surat kabar Korea Selatan Chosum Ilbo menaksir biaya misil Korea Utara berdasarkan sebagian pada apa yang dikatakannya harga yang dibayar negara-negara Timur Tengah untuk senjata ini.
Dalam 20 tahun terakhir, Korea Utara dikabarkan telah menjual ratusan misil, bahan, dan teknologi kepada Mesir, Iran, Libya, Pakistan, Suriah, Uni Emirat Arab dan Yaman.
Kebolehan Korea Utara melakukan banyak percobaan misil menimbulkan pertanyaan tentang keampuhan sanksi keras PBB yang dikenakan bulan Maret yang mencakup embargo senjata total dan pembatasan penjualan bahan bakar penerbangan yang juga digunakan untuk menerbangkan roket.
Boo Hyeong-wook, kepala Divisi Penelitian Strategi Pertahanan di Institut Korea untuk Analisa Pertahanan mengatakan Pyongyang memperoleh suku-cadang misil melalui penegakan sanksi yang longgar dan pertolongan mitra-mitra internasional yang bersedia.
“Sebagaimana dilaporkan media India bulan Juni, Pakistan menyediakan berbagai suku-cadang yang diperlukan untuk senjata penghancur massal kepada Korea Utara melalui China. Jadi dalam keadaan ini saya curigai China tidak memperkuat sanksinya atas suku-cadang yang hendak diperoleh Korea Utara,” katanya. [gp]