Pejabat Amerika dan Korea Utara secara serentak mengumumkan terobosan itu hari Rabu. Terobosan itu dicapai setelah pembicaraan pekan lalu di Beijing antara pejabat Amerika dan Korea Utara, hanya dua bulan setelah meninggalnya pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-il.
Di Washington, Gedung Putih menyambut baik pengumuman itu, dengan menyebutnya langkah pertama yang positif. Tetapi, Gedung Putih menekankan bahwa Amerika Serikat berharap Korea Utara akan menindak lanjutinya.
Seorang jurubicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan Beijing menyambut baik apa yang disebutnya hubungan yang membaik antara Washington dan Korea Utara. Jurubicara itu mengatakan Tiongkok akan terus berusaha memainkan peran konstruktif dalam mewujutkan perdamaian dan keamanan di kawasan itu.
Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan tim Amerika dan Korea Utara akan bertemu dalam waktu dekat untuk menyelesaikan rincian rencana bantuan 240 ribu ton pangan Amerika bagi Utara. Dia mengatakan persetujuan itu mengharuskan “pemantauan intensif” guna memastikan bantuan itu mencapai golongan yang paling membutuhkan.
Mantan utusan khusus Amerika untuk Kebijakan Korea Utara dalam pemerintahan Obama, Stephen Bosworth, menyuarakan keinginan serupa dalam wawancara dengan VOA.
