Rakyat Korea Selatan memilih presiden baru, setelah satu tahun mengalami pergolakan politik yang mencakup demonstrasi besar-besaran dan pemecatan serta penangkapan Presiden Park Geun-hye.
Tempat-tempat pemungutan suara dibuka hari Selasa pukul 6 pagi dan pemenang diharapkan diumumkan sebelum malam berakhir.
Unggul dalam pol-pol pra-pemilihan dengan selisih suara besar adalah kandidat Partai Demokrat Liberal Moon Jae-in, dengan sekitar 20 persen unggul dari dua saingan utamanya. Kalau Moon Jae-in menang, ini akan merupakan pertama kalinya dalam sepuluh tahun golongan liberal mengambil alih kekuasaan setelah pemerintahan konservatif.
Moon, pengacara hak asasi manusia, telah berjanji akan mengurangi korupsi pemerintah, meningkatkan pengeluaran untuk menciptakan lapangan kerja, dan menaikkan pajak terhadap orang kaya. Di bidang internasional, Moon menghendaki lebih banyak keterlibatan dengan Korea Utara, termasuk membuka kembali Kompleks Industri Kaesong yang dikelola bersama di Korea Utara, yang ditutup setelah uji coba nuklir keempat yang dilakukan Korea Utara tahun lalu.
Saingan terdekatnya adalah kandidat Partai Liberty Korea konservatif, Hong Joon-pyo dan kandidat Partai Rakyat Ahn Cheol-soo, yang juga berhaluan liberal.
Pemilihan Selasa diadakan setelah Presiden Park yang konservatif dipaksa mundur dan ditahan pada bulan Maret dalam skandal korupsi. Selama berminggu-minggu menjelang pemakzulan Park, demonstrasi besar-besaran, yang disebut Candlelight Revolution, diadakan di seluruh negeri menuntut pemecatan Park dan diadakannya reformasi sistem politik di mana konglomerat yang kuat memiliki pengaruh yang tidak semestinya terhadap para pemimpin terpilih. [sp]