Korea Utara, mengatakan, Rabu (7/8), pemimpin mereka Kim Jong-un menyaksikan secara langsung uji peluncuran misil jarak pendek yang baru dikembangkan. Uji itu, kata mereka, ditujukan untuk mengirim peringatan kepada AS dan Korea Selatan bahwa Pyongyang menentang latihan militer bersama kedua negara itu.
Kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, mengatakan, dua misil ditembakkan dari wilayah barat negara itu dan terbang melintasi ibukota sebelum akhirnya secara akurat mendarat di sebuah pulau di lepas pantai timurnya yang dijadikan sasaran.
Uji coba keempat dalam dua pekan terakhir ini berlangsung sementara terjadi kebuntuan dalam perundingan nuklir, dan setelah Presiden AS Donald Trump lagi-lagi mengabaikan pentingnya artinya uji coba itu.
Sejumlah pengamat mengatakan, uji peluncuran misil Korea Utara menunjukkan kemampuan negara itu menyerang sekutu-sekutu AS (Korea Selatan dan Jepang) serta pangkalan-pangkalan militer AS di sana. Mereka mengungkapkan, sikap Trump yang meremehkan pertunjukan senjata Korea Utara memberi ruang bagi negara itu untuk meningkatkan kemampuannya dan membangun posisi tawar yang lebih baik bagi Korea Utara dalam perundingan. Perundingan nuklir Korea Utara diperkirakan akan kembali berlanjut setelah berakhirnya latihan militer bersama AS-Korea Selatan akhir bulan ini.
Lee Sang-min, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, aktivitas uji coba Korea Utara baru-baru ini tidak membantu usaha menstabilkan perdamaian dan menyerukan agar Pyongyang menghormati kesepakatan antar Korea yang dicapai tahun lalu, untuk membentuk komisi militer gabungan dan membahas cara-cara mengurangai ketegangan militer. [ab/uh]