Sesuai dengan hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai tingkat kepuasan pelayanan haji oleh pemerintah, masih terdapat sejumlah kekurangan seputar penerbangan, kesehatan, serta pada pelayanan paspor dan keimigrasian.
Untuk itu, koordinasi antarinstansi akan ditingkatkan, untuk perjalanan haji yang aman dan baik. Demikian menurut Menteri Agama Suryadharma Ali, usai sidang kabinet terbatas mengenai pelaksanaan haji, di Kantor Presiden, Kamis siang.
Ia menambahkan bahwa Presiden Yudhoyono juga telah menyetujui penetapan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH), sesuai keputusan DPR.
Menag Suryadharma Ali mengatakan, “Pak Rusman (Heriawan) selaku kepala BPS menyampaikan tingkat kepuasan jemaah haji atas pelaksanaan haji itu sendiri. Menteri perhubungan memberikan penjelasan, juga Menteri Kesehatan dan Menteri Hukum dan HAM. Jadi, secara komprehensif tadi sudah dibicarakan. Presiden kemudian mnyetujui rancangan BPIH yang sesungguhnya sudah diputuskan oleh DPR pada 21 Juli lalu.”
Saat ditanyakan seputar krisis keuangan global dan pengaruhnya pada ongkos naik haji, Menteri Agama mengatakan tidak ada kenaikan; bahkan penurunan rata-rata sekitar 303.000 ribu rupiah, tergantung pada daerah embarkasi atau keberangkatan.
“Patokan kita adalah dolar (Amerika). Sampai hari ini belum ada kenaikan bahkan malah terjadi penurunan," ujar Menang. "Kita punya 12 embarkasi dan satu sama lainnya berbeda, tergantung dari jarak tempat pemberangkatan sampai dengan tempat tujuan. Misalnya Banjarmasin tentu berbeda dengan Aceh, berbeda dengan Sumatera Utara. Tapi rata-rata untuk seluruhnya Rp30.771.000. Dibandingkan tahun lalu yang 31 juta rupiah lebih, ada selisih 300 ribu rupiah lebih," ujar Menag Suryadharma Ali.
Penurunan ongkos naik haji bervariasi pada dua belas embarkasi. Ada yg turun satu juta rupiah lebih, ada pula yg turun 500.000 rupiah dan ada yg turun 600.000 rupiah. Embarkasi Medan mengalami penurunan tertinggi, sebanyak 1.159.200 ribu rupiah.
Lebih lanjut Menag mengatakan. “kurs (1 Dollar Amerika) 8700 rupiah, jadi kalau terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar sudah tercakup. Tapi kita berharap krisis global tidak berpengaruh ke Indonesia, ke angka ini. Mungkin saja berpengaruh pada harga bahan bakar (fuel) pesawat, tapi harga fuel sudah dikontrak dan diputuskan.”
Sementara dalam rapat kabinet, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa biaya penyelenggaraan haji yang diupayakan rendah, tetap diimbangi dengan pelayanan yang baik bagi para jamaah haji.
Presiden SBY mengatakan, “Kita mencatat pernah menyelenggarakan ibadah haji yang sangat baik karena banyak yang berterimakasih pada kita. Tetapi pernah juga kita tidak berhasil atau banyak masalah, sehingga menerima banyak keluhan. Maka, marilah kita sempurnakan pelaksanaan haji. Biaya haji haruslah tepat, serendah yang bisa kita capai. karena ada faktor di luar tangan pemerintah, koordinasi pusat dan daerah, embarkasi dan de-embarkasi dalam perjalanan dan koordinasi di tanah suci sendiri."
Pemerintah Arab Saudi menetapkan kuota untuk Indonesia sebanyak 211.000 jemaah. Rinciannya, 17 ribu untuk haji khusus (ONH Plus) dan 194 ribu utk haji reguler. Bagi calon jemaah haji, Kementerian Agama menetapkan pelunasan awal akan dimulai pada Senin mendatang hingga awal September.