Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya menurun drastis hingga 60 persen, atau dari 450 kantong menjadi kurang dari 250 kantong per hari. Larangan berkumpul untuk mencegah penyebaran virus coronamenyebabkan pembatalan kegiatan donor darah oleh kelompok-kelompokyang selama ini menjadi penyuplai darah PMI Surabaya.
Wakil Ketua I, Palang Merah Indonesia (PMI) Surabaya, Tri Siswanto mengatakan, “Kelompok pendonor darah di Kota Surabaya yang sudah kita jadwalkan 40 kelompok, itu semua sudah mengundurkan diri, sudah melakukan penundaan.”
Tri menambahkan, menurunnya suplai darah ke PMI Surabaya mengakibatkan terbatasnya persediaan darah, sehingga tidak dapat lagi membantu memenuhi kebutuhan darah bagi warga di luar Surabaya. PMI Kota Surabaya, kata Tri, meminta masyarakat kembali memberikan darahnya untuk didonorkan melalui PMI. Ia memastikan donor darah dapat membantu pasien yang terjangkit virus corona, dan tidak ada bukti kegiatan itu menularkan virus corona.
“PMI Kota Surabaya melakukan kegiatan donor darah tiga shift. Shift yang terakhir adaah jam sembilan malam sampai jam tujuh pagi, itu adalah shift yang paling sepi. Jadi, kalau bapak-bapak, ibu-ibu, seluruh warga kota mau donor darah ke PMI Surabaya, pada jam itu... Insha Allah yang datang sangat sedikit dan akan dilayani secara cepat,” jelas Tri Siswanto.
Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kota Surabaya, Budi Arifah menambahkan, PMI Kota Surabaya juga melayani penjemputan pendonor darah yang kesulitan transportasi, hingga menyiapkan pengaturan agar tidak terjadi antrian warga yang ingin mendonorkan darahnya.
“Nanti kita berkoordinasi by phone, mungkin kalau di sini masih penuh bisa satu jam lagi datang ke sini, atau barangkali kok mungkin tidak ada kendaraan mungkin kita bisa jemput, kita akan lakukan pemeriksaan,” kata Budi Arifah.
Zainal Arifin, warga Surabaya, yang sudah lama menjadi pendonor, mengaku tetap rutin mendonorkan darahnya, dan tidak terpengaruh adanya virus corona yang saat ini merebak. Ia berharap dapat menolong orang lain yang membutuhkan darahnya.
“Kalau virus, tidak ada masalah kalau saya. Tapi, kalau persiapan biasanya donor H-3 itu harus dijaga kesehatannya, dari obat-obat dan lain sebagainya. Insha Allah kalau tiga (hari) sudah selamat dari obat-batan, pasti bisa donor,” kata Zainal Arifin. [pr/ab]