Seorang juru bicara kedutaan Amerika memberitahu siaran VOA Burma Senin (25/7) bahwa pihaknya telah mengeluarkan pernyataan maaf karena penempatan sebuah kanister gas air mata yang menyebabkan mata perih pada warga sipil yang lewat kompleks kedutaan Amerika itu di Yangoon, Myanmar.
Menurut polisi, penduduk melaporkan mendengar ledakan di dekat kompleks sekitar pukul 8 malam, dan setelah itu ada bau di sekitar jalan di sana. Kemudian orang mulai mengeluh mata mereka perih.
Pos polisi Kamayut di Yangon mengatakan kepada VOA, polisi tadinya mencurigai itu serangan, sehingga memicu desas-desus dan menyebabkan layanan darurat ke lokasi itu.
Pejabat Amerika cepat-cepat menjelaskan bahwa sebuah kanister gas air mata dipergunakan di kompleks itu sebagai bagian dari latihan. [jm]