Para pejabat di Afghanistan mengatakan bahwa paling sedikit 7 orang sipil tewas dan dua luka-luka ketika kendaraan mereka terkena bom pinggir jalan di daerah perbatasan timur yang gawat. Ledakan itu terjadi hanya beberapa jam sebelum militan Islamis di daerah yang sama menculik 13 guru sekolah madrasah.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan hari Minggu ledakan pagi dini hari itu terjadi di desa Bangholi, provinsi Nangarhar, yang berbatasan dengan Pakistan.
Kementerian itu mengutuk kekerasan mematikan tersebut sebagai tindakan keji oleh musuh perdamaian dan kestabilan di Afghanistan dan bertekad untuk menyeret pelakunya ke pengadilan.
Tidak jelas siapa yang memasang bom di sebuah daerah Afghanistan dimana Taliban yang anti pemerintah giat melakukan kegiatan pemberontakan.
Kaum ektrimis yang terkait dengan ISIS, yang di daerah itu disebut Daesh, juga telah membuat pangkalan di beberapa daerah terpencil Nangarhar dan selalu melakukan tindak kekejaman terhadap warga sipil, menurut pejabat militer Afghanistan dan Amerika.
Mereka mengatakan banyak bekas anggota militan Taliban anti pemerintah Pakistan menjadi anggota ISIS di Afghanistan setelah melarikan diri dari operasi militer di negara tetangga itu.
Sementara itu, seorang pejabat provinsi di Nangarhar mengukuhkan kepada VOA bahwa sekelompok militan Daesh menggrebek sekolah madrasah di daerah Deh Bala Minggu pagi dan menangkap 13 orang guru dan membawa mereka ke tempat yang tidak diketahui. [gp]
