Pada hari Senin (6/1), hasil awal pemilu legislatif di Bangladesh menunjukkan Liga Awami yang berkuasa telah memenangkan pemilu tersebut, walaupun hasil itu tidak pernah diragukan karena pemilu tersebut diboikot oleh partai oposisi utama.
Para pejabat mengatakan partisipasi rakyat dalam pemilu hari Minggu itu sangat rendah dan pemungutan suara dihentikan di lebih 150 TPS karena serangan oleh para aktivis.
Para demonstran oposisi membakar TPS-TPS dan menghancurkan kertas-kertas suara sementara kekerasan di seluruh negara itu menewaskan paling sedikit 18 orang.
Puluhan ribu anggota pasukan keamanan dikerahkan di seluruh negara itu pada hari-hari menjelang pemilu, tetapi kehadiran pasukan kebanyakan gagal menghentikan kekerasan hari Minggu.
Oposisi Bangladesh, Partai Nasionalis, mendesak pemilih agar memboikot apa yang mereka sebut pemilu “palsu.” Pemboikotan itu menyebabkan para kandidat dari Awami memborong kemenangan karena mereka tidak mempunyai saingan dalam lebih separuh daerah pemilihan negara itu.
Para pejabat mengatakan partisipasi rakyat dalam pemilu hari Minggu itu sangat rendah dan pemungutan suara dihentikan di lebih 150 TPS karena serangan oleh para aktivis.
Para demonstran oposisi membakar TPS-TPS dan menghancurkan kertas-kertas suara sementara kekerasan di seluruh negara itu menewaskan paling sedikit 18 orang.
Puluhan ribu anggota pasukan keamanan dikerahkan di seluruh negara itu pada hari-hari menjelang pemilu, tetapi kehadiran pasukan kebanyakan gagal menghentikan kekerasan hari Minggu.
Oposisi Bangladesh, Partai Nasionalis, mendesak pemilih agar memboikot apa yang mereka sebut pemilu “palsu.” Pemboikotan itu menyebabkan para kandidat dari Awami memborong kemenangan karena mereka tidak mempunyai saingan dalam lebih separuh daerah pemilihan negara itu.