Presiden Perancis Emmanuel Macron hari Kamis (1/2) berkunjung ke Museum Nasional Bardo di Tunis dalam lawatan resminya ke Tunisia. Ini adalah kunjungan kenegaraan pertama Macron sejak menjabat Mei lalu, menekankan pentingnya lawatan itu bagi kedua pihak.
Macron, didampingi istrinya Brigitte, meletakkan karangan bunga untuk menghormati korban serangan militan di museum itu tahun 2015. Sedikitnya 20 orang tewas dalam serangan yang diklaim ISIS.
Sebelumnya, dalam idato di Parlemen Tunisia, Macron mengatakan perwakilan Aliansi Perancis telah mulai beroperasi di Tunisia. Dia menjanjikan komitmen kuat negaranya kepada Francophonie, kelompok negara-negara yang berbahasa Perancis.
Lawatan Macron dilakukan tujuh tahun setelah pemimpin otoriter Tunisia digulingkan dari kekuasaan yang mengilhami revolusi pergolakan Arab tahun 2011.
Tidak seperti negara-negara lain yang penguasanya digulingkan, Tunisia tidak mengalami aksi kekerasan besar-besaran tapi menghadapi serangkaian serangan teror mematikan, ekonomi yang melamban dan kerusuhan pangan baru-baru ini. [my/ii]