Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan, sebuah helikopter menembaki Mahkamah Agung negara itu dalam suatu insiden yang membingungkan, yang katanya, bagian dari konspirasi menggoyang pemerintahan sosialis pimpinannya.
Penembakan terjadi tatkala Maduro tengah mengucapkan pidato langsung di televisi pemerintah kepada wartawan yang berkumpul di Istana Presiden. Ia mengatakan, helikopter itu menembaki kantor-kantor di gedung Mahkamah dan melemparkan granat namun tidak meledak. Barisan pertahanan udara diaktifkan, katanya, untuk mencegah yang disebutnya sebagai ‘serangan teroris’.
Seorang reporter kantor berita Associated Press melaporkan dia mendengar tembakan ketika sebuah helikopter terbang rendah di pusat kota, namun tidak dapat mengukuhkan dari mana tembakan tadi dilepaskan.
Ada laporan saksi mata yang tidak dapat dikukuhkan bahwa helikopter itu membawa spanduk anti pemerintah dan diterbangkan oleh seorang anggota polisi yang menyatakan dirinya memberontak lewat video di media sosial. [ps/al]