Kantor berita Associated Press menyatakan 10 mayat pertama telah diidentifikasi. Seorang juru bicara Kementerian Situasi Darurat Rusia menyampaikan kepada AP bahwa seluruhnya ada 140 mayat, dan lebih dari 100 anggota tubuh yang diterbangkan ke St. Petersburg dengan dua pesawat pemerintah hari Senin dan Selasa.
Ke-224 penumpang dan awak pesawat Metrojet Airbus A-321 itu tewas sewaktu pesawat jatuh di Semenanjung Sinai, sekitar 20 menit setelah lepas landas dari bandara di kota wisata Mesir, Sharm el-Sheikh, dalam penerbangan ke St. Petersburg. Tiga warga Ukraina termasuk di antara para korban.
Para pejabat transportasi Rusia menyatakan rekaman penerbangan dari pesawat itu hanya rusak “ringan” dan telah menjalani pemeriksaan awal.
Para pejabat Metrojet menyebut faktor eksternal sebagai penyebab kecelakaan, setelah menepis alasan kegagalan teknis atau kesalahan manusia. Metrojet tidak memberi bukti pendukung pernyataan tersebut, dan Kementerian Perhubungan Udara Rusia belakangan menyebut komentar maskapai itu “terlalu dini dan tidak berdasarkan fakta-fakta yang nyata.”
Kairo dan Moskow menepis klaim militan ISIS cabang Mesir yang katanya menembak jatuh pesawat itu. Para pakar penerbangan dan militer sangsi ekstremis memiliki misil yang mampu menghantam target pada ketinggian 9.100 meter. [uh]