WASHINGTON —
NASA pada Selasa (18/6) meminta astronom amatir dan ilmuwan warga lainnya untuk membantu melacak asteroid yang dapat menimbulkan kerusakan secara luas di Bumi.
Lembaga antariksa AS itu telah mengidentifikasi 95 persen NEO (near Earth objects, obyek-obyek dekat Bumi) yang berpotensi membunuh, dengan diameter 1 kilometer atau lebih, ukuran yang dibandingkan dengan batu antariksa yang oleh banyak ilmuwan diyakini memusnahkan dinosaurus sekitar 65 juta tahun lalu.
Sekarang NASA ingin bekerja dengan para individu, lembaga pemerintah, mitra internasional dan akademisi untuk “menemukan semua ancaman asteroid terhadap populasi manusia dan mengatasinya.” Informasi selanjutnya dapat ditemukan pada laman ini.
Antara 50 dan 100 astronom amatir melakukan apa yang disebut analisis lengkung cahaya (light-curve) terhadap batu-batu angkasa, mengulang gambar-gambar badan-badan astronomi untuk membantu menentukan karakteristik mereka, ujar Jason Kessler, eksekutif program yang oleh NASA disebut Tantangan Besar Asteroid.
"Kami membutuhkan lebih banyak bantuan karena tingkat deteksi kita meningkat,” ujar Kessler.
Bahkan batu-batu luar angkasa yang lebih kecil dapat berbahaya, baik yang menimpa atau tidak menimpa Bumi. Pada Februari, meteroit berdiameter sekitar 17 meter meledak di atas Rusia bagian tengah, memecahkan kaca-kaca jendela, merusak banyak bangunan dan melukai 1.200 orang.
Awal bulan ini, sebuah asteroid seukuran truk kecil melintasi Bumi empat kali lebih dekat dari jarak Bumi dengan bulan, sekitar 105.000 kilometer dari samudera di selatan Tasmania, Australia.
Perkiraan-perkiraan menunjukkan bahwa kurang dari 10 persen NEO yang diameternya lebih kecil dari 300 meter telah terdeteksi, dan kurang dari 1 persen obyek-obyek dengan diameter lebih kecil dari 100 meter telah terdeteksi, menurut NASA.
Inisiatif tersebut bertujuan mendeteksi semua NEO berdiameter 30 meter atau lebih, ujar Kessler.
Lembaga antariksa itu juga mengumumkan rencana-rencana untuk sebuah misi untuk menangkap asteroid kecil, kemudian mengarahkannya ke orbit yang stabil dan mengirim awak untuk mempelajarinya, paling cepat pada 2021.
Para pembuat perundangan di AS juga telah menaruh perhatian pada NEO. Pada Maret, komite sains Dewan Perwakilan Rakyat melakukan sidang dengar pendapat mengenai “Ancaman-Ancaman dari Luar Angkasa” yang mengkaji upaya-upaya untuk melacak dan menanggulangi asteroid dan meteor. (Reuters/Deborah Zabarenko)
Lembaga antariksa AS itu telah mengidentifikasi 95 persen NEO (near Earth objects, obyek-obyek dekat Bumi) yang berpotensi membunuh, dengan diameter 1 kilometer atau lebih, ukuran yang dibandingkan dengan batu antariksa yang oleh banyak ilmuwan diyakini memusnahkan dinosaurus sekitar 65 juta tahun lalu.
Sekarang NASA ingin bekerja dengan para individu, lembaga pemerintah, mitra internasional dan akademisi untuk “menemukan semua ancaman asteroid terhadap populasi manusia dan mengatasinya.” Informasi selanjutnya dapat ditemukan pada laman ini.
Antara 50 dan 100 astronom amatir melakukan apa yang disebut analisis lengkung cahaya (light-curve) terhadap batu-batu angkasa, mengulang gambar-gambar badan-badan astronomi untuk membantu menentukan karakteristik mereka, ujar Jason Kessler, eksekutif program yang oleh NASA disebut Tantangan Besar Asteroid.
"Kami membutuhkan lebih banyak bantuan karena tingkat deteksi kita meningkat,” ujar Kessler.
Bahkan batu-batu luar angkasa yang lebih kecil dapat berbahaya, baik yang menimpa atau tidak menimpa Bumi. Pada Februari, meteroit berdiameter sekitar 17 meter meledak di atas Rusia bagian tengah, memecahkan kaca-kaca jendela, merusak banyak bangunan dan melukai 1.200 orang.
Awal bulan ini, sebuah asteroid seukuran truk kecil melintasi Bumi empat kali lebih dekat dari jarak Bumi dengan bulan, sekitar 105.000 kilometer dari samudera di selatan Tasmania, Australia.
Perkiraan-perkiraan menunjukkan bahwa kurang dari 10 persen NEO yang diameternya lebih kecil dari 300 meter telah terdeteksi, dan kurang dari 1 persen obyek-obyek dengan diameter lebih kecil dari 100 meter telah terdeteksi, menurut NASA.
Inisiatif tersebut bertujuan mendeteksi semua NEO berdiameter 30 meter atau lebih, ujar Kessler.
Lembaga antariksa itu juga mengumumkan rencana-rencana untuk sebuah misi untuk menangkap asteroid kecil, kemudian mengarahkannya ke orbit yang stabil dan mengirim awak untuk mempelajarinya, paling cepat pada 2021.
Para pembuat perundangan di AS juga telah menaruh perhatian pada NEO. Pada Maret, komite sains Dewan Perwakilan Rakyat melakukan sidang dengar pendapat mengenai “Ancaman-Ancaman dari Luar Angkasa” yang mengkaji upaya-upaya untuk melacak dan menanggulangi asteroid dan meteor. (Reuters/Deborah Zabarenko)