PM Israel Benjamin Netanyahu seusai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Jumat (22/3), mengatakan bahwa ia mengharapkan dukungan Amerika bagi ofensif di Rafah, tetapi Israel juga siap untuk “melakukannya sendiri.”
Dalam sebuah pernyataan, Netanyahu mengatakan ia telah memberitahu Blinken bahwa ia menghargai Israel dan AS yang telah “berdiri bersama dalam perang melawan Hamas” selama lebih dari lima bulan.
“Tetapi saya juga katakan bahwa kita tidak punya cara lain untuk mengalahkan Hamas tanpa terjun ke Rafah dan melenyapkan seluruh batalion di sana,” lanjutnya.
Blinken bertemu dengan para pemimpin Israel di Tel Aviv pada hari Jumat (22/3), pada persinggahan terakhirnya dalam lawatan penting keenam ke kawasan itu sejak awal perang.
Rusia dan Tiongkok hari Jumat memveto sebuah resolusi PBB yang disponsori AS yang menyerukan “gencatan senjata segera dan berkelanjutan” dalam perang Israel-Hamas di Gaza untuk melindungi warga sipil dan memungkinkan bantuan kemanusiaan dikirimkan ke lebih dari 2 juta orang Palestina yang kelaparan.
Begitu sedikitnya makanan yang diizinkan memasuki Gaza sampai-sampai 60 persen anak-anak balita di sana kini kekurangan gizi, dibandingkan dengan 1 persen sebelum perang bermula, kata Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (21/3). [uh/lt]
Forum