Presiden Amerika Barack Obama akan berada di Orlando, Florida, Kamis (16/6), untuk menunaikan apa yang disebut Gedung Putih sebagai tanggung jawabnya secara sungguh-sungguh dan memberikan penghiburan bagi masyarakat yang berduka di sana.
Kunjungannya itu menyusul penembakan massal hari Minggu lalu di sebuah klub malam gay di kota itu yang menewaskan 49 orang dan melukai 53 lainnya. Presiden akan bertemu dengan keluarga para korban, para penyintas, serta polisi, petugas ambulans, perawat, dokter dan ahli bedah yang membantu merawat mereka yang ditembak.
Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan presiden memahami bahwa ia adalah lambang negara. Dan sewaktu ia mengunjungi suatu komunitas dan bertemu dengan keluarga yang mengalami tragedi mengerikan, ia akan menyampaikan pesan duka cita dan penghiburan mewakili rakyat Amerika. Presiden menunaikan tanggung jawab itu dengan serius.
Earnest menambahkan bahwa dukungan Obama akan menjadi afirmasi kuat bagi komunitas LGBT yang diserang.
Sementara itu komite Keamanan Dalam Negeri Senat meminta Facebook untuk menyediakan data apapun yang dimilikinya mengenai akun yang terkait dengan penembak, Omar Mateen.
Dalam suratnya hari Rabu, ketua komite itu Ron Johnson mengatakan stafnya memperoleh informasi bahwa Mateen memuat beberapa posting di Facebook hari Minggu, termasuk menyatakan kesetiaan terhadap pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi serta meminta Amerika dan Rusia agar berhenti mengebom militan. Mateen juga menyatakan akan lebih banyak lagi serangan di Amerika dalam beberapa hari mendatang.
Legislator lainnya ingin tahu lebih banyak mengenai kontak FBI sebelumnya dengan Mateen, yang diinterogasi pada tahun 2013 dan 2014 setelah ia sesumbar kepada rekan sekerjanya mengenai hubungan dengan al-Qaida. Agen-agen FBI tidak dapat memverifikasi tuduhan itu dan menghentikan penyelidikan mereka. [uh/ab]